RADARCIREBON.ID – Tradisi Muludan mulai terasa di kawasan Keraton Kasepuhan. Sejak awal pekan ini (Senin hingga Kamis),
Alun-alun Kasepuhan dipadati pedagang musiman yang menjual aneka makanan, mainan, hingga mendirikan wahana seperti bianglala dan komidi putar.
Pantauan Radar Cirebon, lapak-lapak mulai dipasang di jalan masuk Alun-alun Kasepuhan. Kehadiran para pedagang ini terjadi meski peringatan Maulid Nabi (Muludan) masih berlangsung sekitar satu bulan lagi.
Baca Juga:Pembekalan Dunia Kerja kepada Penyandang DisabilitasDisbudpar Cirebon Tegur Pengelola Versus Cafe and Resto, Ini Alasannya
Fenomena serupa juga terjadi di Alun-alun Kejaksan, yang kini turut dipenuhi pedagang musiman dan wahana permainan.
Kondisi ini membuat area yang seharusnya menjadi ruang publik dan tempat warga berkumpul terlihat sesak.
Iyus, warga setempat, menyebut para pedagang mulai berdatangan sejak Senin lalu dan terus menyiapkan lapaknya.
Senada, Suryana, warga lainnya, mengakui kondisi alun-alun menjadi penuh akibat kehadiran pedagang musiman.
Meski tidak mempersoalkan aktivitas ekonomi tersebut, Suryana menyarankan agar area tengah alun-alun, khususnya lapangan utama, disterilkan dari wahana permainan.
Ia khawatir, keberadaan tiang dan struktur berat merusak lapangan yang dibangun dengan dana dari Pemprov Jawa Barat senilai puluhan miliar rupiah.
“Fungsi alun-alun adalah ruang berkumpul warga, bukan tempat bisnis permainan. Kami khawatir lapangan rusak karena struktur berat seperti komidi putar,” ujarnya. (abd)