Ratusan Warga Luragung Kuningan Turun ke Sungai Cisanggarung, Bangun Bendungan Tradisional Lawan Kemarau

ist
BENDUNG SUNGAI: Warga Desa Benda, Kecamatan Luragung, dibantu aparat dari Kodim dan Polres Kuningan membendung Sungai Cisanggarung untuk menghadapi musim kemarau, demi memastikan sawah mereka tetap mendapat suplai air saat hujan mulai jarang turun.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID–Suara riuh obrolan bercampur tawa terdengar dari tepian Sungai Cisanggarung, Desa Benda, Kecamatan Luragung, Kuningan. Di bawah terik matahari, keringat bercucuran, namun semangat tak surut.

Setiap batu yang terpasang bukan hanya menjadi bagian dari bendungan, tapi juga simbol kebersamaan yang mengalir seperti air Sungai Cisanggarung menghidupi tanah.

Ratusan warga, dibantu personel TNI dan Polri, bahu-membahu menurunkan batu-batu besar ke dasar sungai. Di tengah aliran air yang berkilau diterpa matahari, mereka membentuk barisan, mengoper bebatuan, dan menata bambu dengan cekatan.

Baca Juga:Toto Suharto Serap dan Dorong Aspirasi Warga Lewat Program Koperasi hingga Bantuan InfrastrukturTMMD Ke-125 Kodim 0615/Kuningan: Edukasi Bahaya Narkoba dan Literasi di Desa Sindangjawa

Inilah tradisi tahunan warga Benda, membendung Sungai Cisanggarung untuk menghadapi musim kemarau. Sebuah warisan gotong royong yang telah dijalani puluhan tahun, demi memastikan sawah mereka tetap mendapat suplai air saat hujan mulai jarang turun.

“Kalau dibendung sekarang, saat musim hujan nanti air bisa mengalir penuh ke irigasi. Begitu kemarau, stok airnya tetap cukup untuk sawah,” ujar Aas anggota kepolisian dari Polsek Luragung.

Bendungan ini dibangun secara tradisional dengan tenaga manusia, batu, dan bambu yang ditata sedemikian rupa. Air yang tertampung akan mengaliri sekitar 140 hektare sawah di desa tersebut, Minggu (10/8).

Danramil Luragung Lettu Arh Fatkhu Azis melalui Peltu Hariyanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pekerjaan rutin, melainkan bentuk nyata sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat dalam menjaga sumber air dan keberlanjutan pertanian.

“Kami berharap dengan bendungan ini, kebutuhan air warga bisa tercukupi sehingga lahan petani tetap produktif. Ini bukti bahwa gotong royong masih menjadi kekuatan utama masyarakat kita,” pungkasnya. (ags)

0 Komentar