Bupati Cirebon Kumpulkan Kepala Puskesmas, Tekankan Penangan DBD dan Stunting

Bupati Cirebon Drs H Imron MAg
BERI ARAHAN: Bupati Cirebon Drs H Imron MAg (tengah) didampingi Kepala Dinas Kesehatan Hj Eni Suhaeni SKM MKes dan Kepala BKPSDM H Hendra Nirmala SSos MSi (dua dari kiri) meminta kepala puskesmas untuk fokus menangani DBD dan stunting di wilayah kerjanya, kemarin. FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID -Bupati Cirebon Drs H Imron MAg, mengumpulkan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Cirebon untuk melakukan evaluasi pelayanan kesehatan di Aula Dinas Kesehatan, Senin (11/8).

Dalam pertemuan tersebut, dua isu utama menjadi sorotan, yakni tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah dan penanganan stunting.

“Kami meminta seluruh puskesmas bergerak aktif membina dan melayani masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan,” ujar Bupati Imron.

Baca Juga:Bupati Cirebon Serahkan Bantuan untuk Korban Longsor Tambang Gunung Kuda, 4 Warga Masih HilangMahasiswa UGJ Raih Juara Nasional Esai dan Musikalisasi Puisi

Diungkapkannya, kasus DBD di beberapa kecamatan masih cukup tinggi, terutama di Kecamatan Weru. Meski demikian, ia juga menyampaikan kabar baik mengenai penurunan angka stunting di Kabupaten Cirebon.

“Berdasarkan survei, angka stunting turun dari 22 persen menjadi 18 persen, bahkan data lapangan Dinas Kesehatan menunjukkan penurunan signifikan hingga 8 persen,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes menjelaskan, hasil evaluasi ini akan segera ditindaklanjuti.

Bupati dijadwalkan turun langsung memimpin Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kecamatan Plumbon pada Kamis pagi, bersamaan dengan pelaksanaan PSN serentak di 40 kecamatan.

Kegiatan tersebut, lanjut Eni, juga akan diiringi dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga.

Menurutnya, kasus DBD tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Karangsari, Kecamatan Weru. Ia menegaskan, pemberantasan DBD tidak cukup hanya mengandalkan fogging.

“Banyak masyarakat merasa aman setelah dilakukan fogging, padahal itu bukan satu-satunya cara. Yang paling efektif adalah kerja bakti membersihkan lingkungan dan menyingkirkan tempat perkembangbiakan nyamuk,” jelasnya.

Baca Juga:Setia Pakai Daihatsu 14 Tahun, Warga Cirebon Dapat Apresiasi dari PT Astra International DaihatsuStreet Food Jalan Moh Toha Tumbuh Pesat, Jadi Magnet Baru Kuliner Kota Cirebon

Eni menambahkan, kepadatan penduduk dan tumpukan sampah menjadi faktor utama tingginya kasus DBD.

Sementara untuk stunting, ia mengonfirmasi tren penurunan pada 2025 ini, sesuai survei maupun hasil pengecekan langsung di lapangan. (den)

0 Komentar