Sementara itu, sumber internal Kejaksaan Negeri Kota Cirebon menyebut eks Walikota Cirebon Nashrudin Azis diperiksa sebelum duhur pada Senin kemarin (11/8/2025). “Dimintai keterangan sebagai saksi sebelum duhur. Sempat break dan dilanjutkan kembali pemeriksaan setelah duhur. Sekitar 20 pertanyaan,” ujar sumber Radar Cirebon.
Seperti diketahui, proyek Gedung Setda menelan anggaran Rp86 miliar. Dikerjakan oleh PT Rivomas Penta Surya sebagai pihak penyedianya. Dari hasil audit, terdapat selisih hasil pekerjaan yang menjadi temuan sebesar Rp11,8 miliar yang diusut Kejari Kota Cirebon.
Sudah puluhan orang diperiksa sebagai saksi. Berkali-kali juga jaksa Kejari Kota Cirebon menurunkan tim ahli untuk mengecek gedung 8 lantai tersebut. Bahkan pada Mei 2025, jaksa menurunkan tim ahli dari Politeknik Negeri Bandung (Polban).
Baca Juga:Puluhan Biker Moge Ikuti Skilled Rider Training yang Digelar KAMO CirebonAlat Deteksi Gempa akan Dipasang di Gedung Setda Kota Cirebon
Tim ahli konstruksi dari Polban bahkan sudah ekspose hasil penelitian atau hasil pengecekan fisik Gedung Setda Kota Cirebon pada pertengahan Juni 2025. Dari ekspose itu, diketahui bahwa tiang Gedung Setda menggantung. Tak menancap ke paku bumi. Perlu disuntik, tapi cukup mahal, sekitar Rp50 miliar.
Gedung Setda sendiri memang dari kejauhan terlihat tinggi, menjulang. Tapi lebih dekat, bangunan tidak elok dipandang. Detail bangunan seperti keramik pada dinding banyak terkelupas. Plafon pada beberapa lantai tampak jebol. Sejumlah fasilitas seperti lift, toilet, lampu, tak semuanya berfungsi. (abd)