SPIELBERG – Seri ke-13 MotoGP 2025, MotoGP Austria di Red Bull Ring, Spielberg, hadir akhir pekan ini. Puncak persaingan, yakni race atau grand prix, digelar pada Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.
Marc Marquez masih menjadi favorit utama; pembalap yang harus dikalahkan para pesaingnya.
“Bisakah Marc Marquez dihentikan? Menorehkan sejarah dengan menjadi pembalap pertama Ducati yang meraih lima kemenangan beruntun, Marc Marquez datang ke Austria dengan keunggulan 120 poin di klasemen,” kupasan di laman MotoGP.
Baca Juga:Ribuan Paket Sembako Pasar Murah Kejari Cirebon Ludes Diserbu WargaKuota Haji Dikorupsi, Kerugian Negara hingga Rp1 Triliun
“Namun, MotoGP Austria sebenarnya menjadi salah satu kelemahannya (Marc) dalam beberapa tahun terakhir. Podium terakhirnya pada 2019, setelah pertarungan dengan Andrea Dovizioso. Dengan obsesinya pada kemenangan, adakah yang bisa menghentikan Marc?” tambah ulasan tersebut.
Sementara itu, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia tak terkalahkan di Red Bull Ring sejak 2022. “Mungkinkah ini tempat Pecco menaklukkan Marc?” tambah ulasan itu lagi.
Sementara itu, banyak yang menjagokan Marc Marquez meraih gelar Juara Dunia MotoGP 2025 dengan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ada perhitungan yang menyebut Marc Marquez bisa memastikan gelar juara dunia di Sirkuit Misano, arena MotoGP San Marino (seri ke-16, 14 September).
Namun, yang paling realistis, Marc Marquez bisa berpesta di MotoGP Indonesia (seri ke-18, 5 Oktober).
Data GPOne menunjukkan betapa mendominasinya Marc Marquez hingga seri ke-12 (MotoGP Ceko).
Total, 381 poin setelah setengah musim merupakan angka tinggi dalam sejarah. Saingan terdekatnya di klasemen MotoGP 2025, saudaranya sendiri, Alex Marquez, berjarak 120 poin.
Baca Juga:Polres Indramayu Dalami Kasus Penemuan Jenazah PA Disertai Kebakaran di Kamar Kos Wilayah Singajaya IndramayuCabor Diminta Sabar, Dispora Cirebon Yakin Putusan KONI Jabar Segera Diumumkan Pekan Ini
Dengan total 37 poin maksimal yang tersedia setiap seri (12 poin pemenang sprint dan 25 poin pemenang grandprix/race), Marc selalu memiliki rata-rata yang baik. GPOne menyebut meraih rata-rata 31,75 poin per GP.
Marc mencetak rata-rata 10 poin lebih banyak daripada Alex. Jika terus seperti itu, maka Marc bisa memastikan gelar juara di Indonesia. Itu skenario paling realistis.
Namun, jika situasinya berkembang lebih luar biasa, Marc bisa memenangi kejuaraan dunia lebih cepat lagi.
Peluangnya tipis, tetapi bukan berarti tidak ada. MotoGP Jepang -seri sebelum MotoGP Indonesia, juga bisa menjadi tempat Marc mengukuhkan diri sebagai juara dunia, jika dia finis dengan keunggulan 185 poin atas rival terdekatnya, yang semua tanda menunjukkan masih Alex.