RADARCIREBON.ID – Dalam upaya memperkuat keamanan dan mendukung kelancaran operasional hulu migas, Pertamina EP Area Jawa Bagian Barat (JBB) menggelar Legal Preventive Program di Cirebon, belum lama ini.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG).
General Manager Pertamina EP JBB, Afwan Daroni, mengatakan program ini fokus pada dua isu utama: penanganan premanisme dalam organisasi masyarakat dan pencegahan fraud dalam pengadaan barang dan jasa.
Baca Juga:PMI Cirebon Raih Penghargaan dari Walikota Bupati Cirebon Kumpulkan Kepala Puskesmas, Tekankan Penangan DBD dan Stunting
“Program ini dirancang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan operasional, terutama di objek vital nasional. Harapannya, ini menjadi fondasi dalam memperkuat integritas dan keberlanjutan industri hulu migas,” ujarnya.
Kegiatan dibagi dalam dua sesi. Pada sesi pertama, Kapolres Cirebon Kota, Kombes Pol Sumarni SIK SH MH menyoroti ancaman premanisme terhadap objek vital nasional.
Ia menjelaskan strategi kepolisian dalam menangani ancaman tersebut, yakni melalui tiga pendekatan: preemtif (deteksi dini), preventif (pencegahan), dan represif (penegakan hukum).
“Menghadapi mereka harus tetap percaya diri, santai namun tegas. Pendekatan humanis tetap penting,” jelasnya.
Sesi kedua diisi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon, Dr Yudhi Kurniawan SH MH, yang membahas pencegahan fraud dalam pengadaan.
Ia menegaskan bahwa fraud bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga merusak sistem dari dalam.
“Fraud muncul dari kombinasi niat, kemampuan, dan peluang. Jika ketiganya ada, risikonya sangat tinggi,” ungkapnya.
Baca Juga:Warga Resah, DPRD Cirebon Panggil DPKPP untuk Tuntaskan Masalah PSU di Dua PerumahanPolemik TPA Kopi Luhur, Warga Argasunya Cirebon Demo Lagi
Kegiatan ini diharapkan menjadi bagian penting dalam memperkuat kesadaran hukum dan integritas seluruh insan Pertamina dalam menjalankan operasional secara berkelanjutan. (apr)