Ahli K3: Baiknya Kosongkan Gedung Setda Kota Cirebon

kosongkan gedung setda kota cirebon
Gedung Setda Kota Cirebon. Foto: seno dwi priyanto-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Tim konstruksi Politeknik Negeri Bandung (Polban) merekomendasikan Gedung Setda Kota Cirebon diperbaiki. Prioritas di lantai 4, 5, dan 6. Tapi, tak merekomendasikan pengosongan gedung. Hanya mengingatkan Pemkot Cirebon untuk membatasi kapasitas orang maupun barang.

Rekomendasi ahli Polban ini dikritik Priatmo Adji, ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). “Saya kurang sependapat dengan pendapat ahli Polban, di mana mengatakan harus perbaikan, tapi tidak meminta pengosongan. Hanya pembatasan jumlah orang di dalam gedung,” kata Priatmo Adji kepada Radar Cirebon, Kamis (14/8/2025).

Menurut Adji, sebaiknya Gedung Setda dikosongkan sepenuhnya dan dicarikan anggaran yang cukup untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh. “Sebab jika terjadi kerontokan di lantai 4, 5, atau 6, maka lantai 7 dan 8 akan ikut terganggu, yang mengakibatkan lantai 1, 2 dan 3 akan remuk. Keselamatan jiwa tidak bisa dijamin. Bisa sewaktu-waktu salah satu lantainya ambruk mendadak,” ujarnya.

Baca Juga:Gedung Setda Harus Diperbaiki, Walikota Cirebon: Kita Lihat Kemampuan Kas DaerahPolban: Gedung Setda Kota Cirebon Harus Diperbaiki

Menurut Adji, Gedung Setda sudah tidak sesuai dengan standar K3. Jadi, lanjutnya, pegawai harus segera diungsikan ke tempat lain. Ia menegaskan, standar K3 merupakan syarat mutlak bagi pekerja di manapun bekerja. Makanya perlu adanya penyuntikan total dan bersamaan di setiap tiang penyangga, bahkan dimulai dari lantai 1 sampai 8.

“Gedung ini cantik dari luar, tapi keropos dalamnya dan mungkin tidak sesuai dengan komposisi batas minimum, bahkan jauh di bawah batas minimum keamanan gedung. Konon kabarnya sudah ada yang rontok di beberapa lantainya,” jelasnya.

Adji bahkan berani bertaruh bahwa gedung ini dibangun dengan anggaran tidak lebih dari 50% pagu anggarannya (Gedung Setda dibangun 8 lantai dengan dana Rp86 miliar). “Disuntik masih bisa disesuaikan dengan spesifik bangunan. Rp50 miliar (kebutuhan anggaran untuk penyuntikan, red) bisa lebih dan bisa kurang,” terangnya.

Namun demikian, sambung Adji, dalam prinsip K3 tidak mengenal berapa biayanya, yang penting kondisi jadi aman. “Dan kalau Gedung Setda diperbaiki, jangan menggunakan kontraktor lama. Carilah kontraktor baru yang benar-benar profesional dan perbaiki sesuai spesifikasi,” terangnya.

Sementara itu, salah satu ASN mengatakan bahwa pada pelaksanaan apel pagi kemarin di halaman Balaikota, pejabat yang memimpin apel pagi menyampaikan kepada pegawai untuk tidak perlu khawatir terhadap kondisi Gedung Setda, khususnya lantai 4, 5, dan 6. “Iya katanya masih aman selama orangnya dibatasi,” ujar salah satu ASN yang mengikuti apel pagi itu.

0 Komentar