Karenanya, jelasnya, memberikan pinjaman kepada orang model ini, jauh dari kriteria investasi. Justru skema penghancuran diri sendiri.
“Dan sialnya, seringkali kita lupa dengan nominal hutang yang kita kasih ke temen. Definisi dikit demi dikit, kalau ditotal bisa buat bayar kredit,” tandasnya.
Dia menyarankan, bagi yang masih rajin memberikan utangan kepada teman yang konsumtif dengan dalih “kasihan”, coba dipikir dua kali.
Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau
Supaya tidak terjebak dengan lingkaran utang dengan teman dan rasa bersalah, akun itu memberikan 3 saran, yakni:
1. Kalau ada rasa sungkan atau utang budi, bisa memakai cara lain. Misalnya dengan mentraktir kopi dan bukan transfer saldo.
2. Takut merusak hubungan? Ingat, hubungan yang sehat tak butuh modal pinjaman.
3. Tidak mau tengkar? Siapkan alasan menolak secara halus. Misalnya lagi tidak ada uang. Atau bisa bantu mencari opsi yang lain.
Yang perlu diingat, tegasnya, utang adalah perusak hubungan dan pemutus tali silaturahmi paling efektif. Jadi, sebaiknya hati-hati memberikan utangan ke teman.