Seperti diberitakan sebelumnya, seekor macan tutul (panthera pardus melas) tiba-tiba masuk ke dalam gedung Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.
Diduga hewan tersebut masuk ke bangunan desa lewat atap dan baru diketahui Selasa pagi, 26 Agustus 2025.
Informasi yang berhasil dihimpun, macan tutul tersebut masuk ke dalam balai desa sejak malam hari dan baru diketahui warga sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca Juga:Kata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang TuaAkibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang Anjlok
Warga yang mengetahui adanya hewan predator tersebut, kemudian ramai berkumpul di Balai Desa Kutamandarakan, sembari menunggu petugas melakukan evakuasi.
Nurhaeni, salah seorang warga sekitar mengatakan, kejadian macan tutul masuk ke salah satu ruangan Desa Kutamandarakan, diperkirakan terjadi pada malam hari.
Dijelaskannya, terdengar suara ribut di salah ruangan pada malam hari, namun tidak diketahui jika suara tersebut merupakan macan tutul yang berusaha masuk.
“Kalau ada macannya itu kayaknya dari kemarin. Soalnya pas kemarin itu kedengaran dari gudang itu ada yang jatuh tapi kita nggak tahu apa-apa,” jelas Nurhaeni.
Kepastian adanya macan tutul masuk ke gedung Desa Kutamandarakan, diketahui pada pagi hari ketika salah satu perangkat desa masuk ruangan.
“Pas tadi pagi itu ada yang mau kerja di sini, dia mau masuk ngambil barang ke gudang. Pas dia mau masuk, ternyata ada macan,” ungkapnya.
Dari tayangan video yang beredar, macan tutul terlihat bersembunyi di bawah kursi plastik yang ditumpuk di gudang Desa Kutamandarakan.
Baca Juga:KDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang KacauKDM Kena Tipu, Diprank Anak-anak 'Bau Kencur', Ternyata Gegara Ini
“Macannya lari ke gudang, terus si orang yang mau kerja itu lari keluar. Jadi, pas sudah ketahuan macan ada di gudang langsung ditutup,” papar Nurhaeni.
Adanya macan tutul yang masuk ke gedung desa, langsung membuat gempar warga Kutamandarakan dan sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kutamandarakan, Iha Sunardi menyebutkan, keberadaan macan baru diketahui sekitar pukul 07.30 WIB. Kini pihaknya menunggu kedatangan BKSDA Jawa Barat dan Damkar Kuningan.
“Sekarang lagi proses evakuasi. Ini kejadian baru. Padahal tempat kami humayan jauh dari hutan padahal lokasinya,” tutur Iha.
Dia berharap proses evakuasi berjalan dengan lancar dan macan tutul tersebut dapat dikembalikan ke habitat atau setidaknya dilakukan pengamanan.