Dampak lain yang lebih menguntungkan adalah NEC sudah menjalani bursa transfer paling menguntungkan dalam sejarah klub.
Robin Roefs dijual ke Sunderland (EUR 10,5 juta). Sontje Hansen dilepas (EUR 3,5 juta). Total, lebih dari enam pemain pergi dengan nilai besar. Dan, akan bertambah jika transfer Verdonk disepakati.
Jika transfer Calvin Verdonk ke Lille terealisasi, dampaknya akan signifikan baik bagi karier pribadinya maupun sepak bola Indonesia.
Baca Juga:Ratusan Atlet Kota Cirebon Ikuti UKT Taekwondo, Dipantau Langsung Pengprov TI Jawa BaratCara Menjaga Pola Tidur Versi Sobat Zetizen Radar Cirebon
Bermain di Ligue 1, liga yang dikenal sebagai kawah candradimuka bagi banyak talenta Eropa kelas dunia, akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan kualitas Verdonk.
Dari konsistensi di Eredivisie, ia berpeluang naik kelas menghadapi level kompetisi yang lebih cepat, fisikal, dan teknis.
Mentalitas Eropa yang ia bawa bisa menjadi aset berharga untuk Timnas Indonesia, menambah kedalaman serta standar permainan di skuad Garuda.
Lebih jauh, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi pemain Indonesia lain untuk berani berkarier di liga top, membuktikan bahwa jalan menuju elite Eropa bukan sekadar mimpi.
Transfer Verdonk ke Lille bukan hanya soal angka dalam bursa, tetapi juga loncatan karier yang menentukan arah masa depannya.
Bagi NEC, kepindahan ini berarti profit besar; bagi Verdonk, sebuah pintu menuju panggung Eropa yang lebih besar. (*)