Pondok Pesantren Kampung Quran Cirebon Kirim Santri Belajar ke Madinah, Begini Syaratnya

Pondok Pesantren Kampung Quran Cirebon
BEASISWA: Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Kampung Quran Cirebon, Dr H May Dedu Lc SH ME Sy mengantarkan Alev Farhi Ghalbyno ke Madinah. Fotot: Kampung Quran For Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Mematangkan ilmu keislaman para santri, Pondok Pesantren Kampung Quran Cirebon mengirimkan santrinya untuk mengikuti program beasiswa Tahfizh Quran ke luar negeri. Alev Farhi Ghalbyno menjadi santri pertama yang diberangkatkan dalam program ini. Ia diberangkatkan ke Madinah pada Selasa (2/9).

Pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Kampung Quran Cirebon, Dr H May Dedu Lc SH ME Sy menuturkan, mengawali bulan September 2025, pihaknya mulai mengirimkan santri yang telah menyelesaikan hafalan Alquran hingga 30 juz, untuk melanjutkan pendidikan ke Madinah Al Munawarah.

Program ini merupakan program beasiswa dari salah satu syaikh/imam di Arab Saudi. “Alev telah menyelesaikan hafalan Alquran dan pendidikan aliyah selam 3 tahun di Pondok Pesantren Kampung Quran Cirebon. Selama di pesantren ia diajarkan berbagai disiplin keilmuan yang dapat menunjang kesuksesan di masa depan,” paparnya.

Baca Juga:PLN Luncurkan Home Charging Services Versi Terbaru, HCS Ultima Yang Hadir Dengan Lebih EfisienDAM Raih Juara di Kontes Layanan Honda Nasional 2025

Lanjutnya, Alev akan melanjutkan pendidikan di Madinah selama satu tahun lebih di tahun ajaran 2025/2026. Ia akan mempelajari tata Bahasa Arab, Alquran dengan sanad, kitab hadist, kitab fikih, ilmu dakwah dan lainnya.

Pemberangkatan santri untuk belajar ke luar negeri ini menjadi program pertama. Sebab, di tahun ini baru ada lulusan aliyah di Pondok Pesantren Kampung Quran.

Tentunya, program ini akan rutin dilakukan setiap tahun. Syarat, untuk mengikuti program ini, santri minimal telah menjadi santri di Pondok Pesantren kampung Quran selama 6 tahun. Punya hafalan Alquran 30 juz, lalu lolos ujian kompetensi Bahasa Arab, Ilmu Nahwu atau tata Bahasa Arab, dan hafalan Alquran.

“Kami selalu mendorong dan arahkan para santri agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi ke lembaga impian mereka, baik di dalam maupun di luar negeri. Yaitu dengan beasiswa tahfizh maupun biaya mandiri,” ucapnya.

Diharapkan, melalui program beasiswa ini, para santri bisa mematangkan ilmu keislaman dari tempat asal Islam berkembang. Beragam ilmu bisa dipelajari. Seperti belajar Alquran, Ilmu Syariah, Ilmu Dakwah dan ilmu lainnya dari para imam ataupun syaikh di Kota Madinah.

“Semoga saat santi pulang ke tanah air dapat membawa ilmu keislaman dengan pemahaman yang utuh dan memberikan manfaat kepada masyarakat di bidang ilmu ibadah, muamalah serta pemahaman agama yang baik dan bijaksana, kemudian berdakwah dengan ilmu, santun dan penuh keteladanan,” tukasnya. (apr)

0 Komentar