JAKARTA– Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyesalkan insiden penyemprotan gas air mata ke arah kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) pada 1 September 2025.
Menurutnya, kampus harus menjadi ruang aman bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi.
“Sejak 25 Agustus 2025 hingga kini, Kemdiktisaintek memberi perhatian penuh pada kebebasan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi, baik terkait dinamika di DPR RI maupun tuntutan keadilan bagi korban demonstrasi. Kami berada dalam satu tarikan nafas dengan gerakan mahasiswa yang konsisten memperjuangkan keadilan,” ujar Brian, kemarin.
Baca Juga:Komitmen Jaga Persatuan BangsaInstruksikan Disdik untuk Terapkan PJJ
Di sisi lain, Brian menegaskan, pihaknya juga prihatin sekaligus mengutuk keras aksi penjarahan dan provokasi destruktif yang muncul di tengah demonstrasi.
Menurutnya, keselamatan mahasiswa harus menjadi prioritas, dengan penyampaian aspirasi yang berlangsung di ruang aman, khususnya lingkungan kampus.
Mendiktisaintek menilai, tindakan aparat menyemprotkan gas air mata ke arah kampus Unisba bisa dimaknai sebagai serangan terhadap ruang aman akademik.
Padahal, sebagaimana disampaikan Rektor Unisba Harits Nu’man sehari sebelumnya, aparat keamanan sejatinya telah berupaya memastikan pihak luar yang tidak bertanggung jawab keluar dari area kampus.
“Kemdiktisaintek telah dan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan peristiwa serupa tidak terulang. Kampus adalah ruang akademik yang bebas, merdeka, dan aman untuk menyampaikan aspirasi,” ujarnya.
“Saya sebagai Mendiktisaintek adalah orang tua sekaligus sahabat mahasiswa. Pintu komunikasi selalu terbuka untuk berbagai aspirasi, isu akademik, maupun dinamika kemahasiswaan,” tegasnya.
Terkait insiden di Unisba, Brian memaparkan langkah-langkah yang ditempuh Kemdiktisaintek, diantaranya monitoring dan koordinasi langsung dengan pimpinan perguruan tinggi guna menilai dampak pada mahasiswa, staf, maupun fasilitas. “Jika ada korban terdampak, Kemdiktisaintek siap memberikan pendampingan medis dan psikologis,” ujarnya.
Baca Juga:Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Perda TJSLP Disahkan, Pemkab Cirebon Siap Optimalkan Pembangunan
Kemudian, menjaga kampus sebagai ruang aman dari tindakan represif, dengan mengutamakan dialog dan langkah persuasif.
“Kami juga membuat kanal pengaduan cepat agar persoalan di kampus dapat segera ditangani,” katanya.
Yang tidak kalah penting adalah menjaga marwah gerakan mahasiswa. Terakhir, Brian menekankan bahwa suara mahasiswa adalah bagian penting dari denyut bangsa.