Di Indonesia, sebutnya, banyak tokoh motivasi sukses justru bukan dari bisnis utama yang mereka jalankan. Ada yang brandingnya ahli crypto, ahli saham, ataupengusaha muda. Tapi ternyata income utamanya justru dari berjualan kelas motivasi.
Di kondisi yang menyesakkan dada ini, akun itu mewanti-wanti agar tidak termakan dengan cara-cara yang tidak masuk akal seperti ini.
1/ Bedakan antara inspirasi dengan ilusi
Motivasi itu oke, tapi cek dulu, ada actionable step tidak? Jika cuma jual mimpi, tanpa cara yang jelas itu, hanya “omon-omon”.
2/ Hitung Return of Investmentbpribadi sebelum ikut
Baca Juga:Teror Macan Tutul di Desa Cimenga, Ternak Milik Warga Sering Jadi SasaranHarga Emas Ukir Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Naik Rp 9 Ribu Dibanding Hari Kemarin
Tanya diri sendiri: “Kalau aku keluar uang segini, apa dampaknya ke income, skill, atau kualitas hidupku selanjutnya?” Jika jawabannya kabur atau cuma biar termotivasi saja, tahan dulu, dan jangan impulsif.
Apalagi biaya kelas jualan mimpi ini ga murah. Untuk mendatangkan motivator-nya saja, feenya sekitar Rp100 juta. Sedangkan, harga kelas individu, harganya sekitar Rp 17 juta.
Ironisnya, tambah akun itu, bisnis motivasi itu seharusnya menjadi salah satu cara untuk membantu banyak orang agar mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Namun, bisnis ini justru menjebak masyarakat kelas menengah bawah yang rentan secara konomi.
“Yang dijual bukan solusi yang masuk akal, tapi ilusi omon-omon cepat kaya,” pungkas akun itu dalam postingannya.