Belajar Pengembangan Pertanian Organik, Gapoktan Fajar Agung Kunjungi Poktan Sri Makmur III

Gapoktan Fajar Agung
KUNJUNGAN: Gapoktan Fajar Agung dari Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka mengunjungi Poktan Sri Makmur III di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, untuk belajar tentang penerapan pertanian organik. Foto: Anang Syahroni/Radar Indramayu
0 Komentar

INDRAMAYU – Keberhasilan Kelompok Tani (Poktan) Sri Makmur III, Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, dalam mengembangkan pertanian organik, menarik perhatian berbagai pihak. Salah satunya adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Fajar Agung dari Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, yang datang untuk melakukan kunjungan belajar.

Dalam kunjungan tersebut, para anggota Gapoktan Fajar Agung mempelajari berbagai hal terkait pengembangan pertanian organik, mulai dari proses penerapan di lapangan hingga strategi pemasarannya.

Ketua Poktan Sri Makmur III, Ayo Sumarna SP menyampaikan bahwa kedatangan Gapoktan Fajar Agung merupakan bagian dari agenda kunjungan belajar mengenai Good Agricultural Practices (GAP) dalam pertanian organik.

Baca Juga:Upaya Perkuat Literasi dan Pewarisan Budaya Lokal, DPA Adakan Launching Buku 'Ritus Kehidupan Budaya IndramayuSoroti soal Kebebasan dalam Berpendapat

Mereka ingin mengetahui lebih jauh tentang penerapan sistem pertanian organik yang telah dijalankan oleh Poktan Sri Makmur III, dengan harapan bisa mengadopsinya di wilayah mereka.

“Intinya, mereka ingin belajar tentang penerapan sistem organik. Karena kami sama-sama binaan dari Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon, kami juga mengajak mereka langsung ke sawah yang dikelola dengan metode organik,” ujarnya, belum lama ini.

Sementara itu, salah satu pengurus Gapoktan Fajar Agung, H Darma mengungkapkan bahwa kunjungan ke Poktan Sri Makmur III bertujuan untuk belajar mengenai perlakuan organik pada tanaman padi. Ia mengatakan, hasil dari kunjungan ini akan diterapkan di wilayah Bantaragung.

“Penerapan organik di sini sudah bagus dan konsisten. Kami akan mulai menerapkannya di lahan pertanian Desa Bantaragung, yang juga merupakan desa wisata. Lahan pertanian di sana sudah kami konsep dengan pendekatan pertanian organik,” ujarnya. (oni)

0 Komentar