RADARCIREBON.ID -Nilai kerugian materil akibat perusakan dan penjarahan di Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon mencapai Rp7.961.637.285,14 atau sekitar Rp7,9 miliar.
Angka ini tercantum dalam berita acara inventarisasi barang milik daerah yang disusun berdasarkan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP).
Kerugian tersebut muncul setelah aksi demonstrasi berujung anarkis yang menyasar kantor DPRD Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu. Fasilitas kantor banyak yang hancur, bahkan tak sedikit aset daerah yang hilang dijarah massa.
Baca Juga:Antisipasi Kekeringan, Perumda Tirta Jati Cirebon Siapkan Strategi Hadapi Kemaru 2025Lelang Tahap Dua Belum Tuntas, Pengerjaan 45 Proyek Jalan di Cirebon Terhambat
Kabag Umum dan Kepegawaian Sekretariat DPRD Kabupaten Cirebon, Wawan Siswandar SE MSi menjelaskan total, kerugian itu dibagi dalam empat kategori besar.
Peralatan dan mesin menjadi kerugian terbesar dengan nilai mencapai Rp5.136.840.902,38 atau lebih dari Rp5,1 miliar.
Selanjutnya, kerusakan bangunan gedung ditaksir mencapai Rp2.250.280.332,76 atau sekitar Rp2,2 miliar. Sedangkan, kerusakan jalan, irigasi, dan jaringan mencapai Rp228.059.300,00. Sementara aset tetap lainnya tercatat senilai Rp286.456.750,00.
“Ini fix, nilai kerugian yang dihitung oleh APIP,” ujar Wawan kepada Radar Cirebon, Selasa (9/9).
Untuk langkah selanjutnya, kata Wawan, sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Cirebon. Apalagi, Wamendagri sudah meminta agar perhitungan kerugian segera dirampungkan dan pemerintah daerah segera menyerahkan proposal bantuan ke Kementerian PUPR. “Untuk lebih jelasnya, silakan tanya lebih lanjut ke pemkab,” ungkapnya.
Sementara itu, Asda II Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan SSTP membenarkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan proposal bantuan ke Kementerian PUPR maupun Kemendagri.
Namun, pengajuan tersebut masih terkendala kelengkapan dokumen. “Laporan ke Kemendagri sudah dilakukan sesuai nilai kerugian yang ditaksir. Tapi untuk permohonan bantuan masih menunggu kelengkapan berkas agar bisa disusun jadi proposal resmi,” ungkapnya.
Baca Juga:Warisan Sunan Hidup dalam Panjang JimatPerbaikan Jalan Habiskan Anggaran Rp19 Miliar
Terpisah, Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas SP MP mengakui, adanya keterlambatan penyelesaian dokumen. Namun, ia memastikan berkas sudah rampung dan segera dilimpahkan ke Asda II.
“Baru saja saya paraf semua kelengkapan. Hari ini juga akan kami kirim ke Asda II supaya segera bisa diteruskan ke pusat,” jelas Asep.
Seperti diketahui, gedung DPRD Kabupaten Cirebon mengalami kerusakan parah akibat amukan massa dalam aksi unjuk rasa beberapa pekan lalu.