RADARCIREBON.ID – Kabupaten Cirebon Timur akan memiliki luas wilayah 446,57 km persegi yang terdiri dari 16 kecamatan.
Adapun kecamatan yang masuk dalam wilayah CDPOB ini adalah Kecamatan Astanajapura, Babakan, Ciledug, Gebang, Greged, Karangsembung, Karangwareng, Lemahabang, Losari, Pabedilan, Pabuaran, Pangenan, Pasaleman, Sedong, Susukan Lebak dan Waled.
Wilayah kecamatan tersebut dipertimbangkan berdasarkan aspek penduduk, kewilayahan dan sarana pendukung.
Baca Juga:Reshufle Kabinet, Prabowo Sedang Bersihkan Orang-orang Jokowi? Istana Bilang BeginiHari ke Sepuluh, BBKSDA Sisir Hutan Lindung Terdekat Gunung Tangkuban Parahu
Kemudian dari hasil kajian Instrumen RPP perhitungan kapasitas CDPOB Cirebon adalah 351 yang menjadikan kawasan pemekaran ini berada di ranking 6 dari CDOB.
Skor tersebut berpotensi meningkat, mengingat pengukuran yang masih menggunakan data proxy untuk beberapa parameter. Sebab, ada beberapa data lain yang belum dimasukan.
Kecamatan Karangsembung diusulkan menjadi calon ibu kota wilayah pemekaran Kabupaten Cirebon Timur.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat paripurna peretujuan DPRD Provinsi Jawa Barat mengenai Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Cirebon Timur.
Kecamatan Karangsembung dipilih karena layak dari sisi luas wilayah, lahan titi sara desa yang bisa dilakukan ruislag hingga pertimbangan tidak adanya jalur saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).
Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, Edi Askari mengatakan, CDPOB Cirebon Timur sudah memiliki kelayakan untuk dilakukan pemekaran melalui pembentukan daerah otonomi baru.
“Komisi I DPRD Jawa Barat mendukung dan merekomendasikan CDPOB Cirebon Timur dilanjutkan ke tahap berikutnya,” kata Edi Askari di Rapat Paripurna DPRD Jabar, Rabu, 10, September 2025.
Baca Juga:Rasio Rata-rata Gaji Rakyat dan Anggota DPR di Indonesia, 1 Banding 27, Tertinggi di Banding Negara LainTeror Macan Tutul di Desa Cimenga, Ternak Milik Warga Sering Jadi Sasaran
Pertimbangan lain mengenai persetujaun ini, kata dia, adalah hasil kunjungan lapangan.
Salah satu yang menjadi fokus adalah mengenai calon ibu kota yang diusulkan yakni Kecamatan Karangwareng.
“Komisi I mengusulkan bahwa perlu ada site plan yang lebih matang,” kata Edi.Menurut dia, site plan ini penting sebagai antisipasi karena daerah ini menjadi lintasan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Dari hasil kunjungan lapangan, Komisi I DPRD Jabar juga menilai bahwa Kecamatan Karangsembung memiliki kondisi yang lebih ideal untuk menjadi ibu kota Kabupaten Cirebon Timur.
“Wilayah ini tidak dilintasi jalur SUTET. Kemudian memiliki ketersediaan lahan yang cukup.