Mugiono Meninggal Misterius, Kata Saksi, Terlihat Hidup 3 Hari Lalu

Desa Sambimaya
EVAKUASI: Pihak kepolisian mengevakuasi jasad laki-laki yang ditemukan tidak bernyawa di rumahnya, Desa Sambimaya Kecamatan Juntinyuat, Kamis (11/9/2025). FOTO: BURHANUDIN/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Seorang pria bernama Mugiono (32 tahun), ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang terletak di Blok Dingkel RT 004/RW 003, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Kamis 11 September 2025. Meninggalnya Mugiono ditemukan sekitar pukul 10.00. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh pria tersebut.

Menurut Kapolsek Juntinyuat, IPTU Trio Tirtana, kejadian tersebut bermula ketika Tarsudi, kakak ipar korban, dihubungi oleh istri korban yang bekerja sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Hongkong. Istri korban meminta Tarsudi untuk memeriksa suaminya karena tidak mendapat kabar darinya.

Tarsudi kemudian mendatangi rumah korban dan menemukan pintu terkunci. Setelah beberapa kali mengetuk pintu tanpa jawaban, Tarsudi memutuskan untuk membuka jendela dengan golok dan memasuki rumah.

Baca Juga:Pilkades Serentak Indramayu Diusahakan Terlaksana di 2025, Pemkab Tunggu Kepastian Regulasi PusatKomisi 1 DPRD Indramayu Berupaya Agar Pilkades Dilaksanakan Tahun 2025

Di dalam rumah, Tarsudi menemukan korban sudah meninggal dunia di atas ranjang dalam posisi terlentang. Setelah menemukan korban meninggal dunia, Tarsudi segera melaporkan kejadian ini kepada warga dan pihak berwenang.

“Kami langsung menuju TKP dan melakukan tindakan pertama, yaitu memasang garis polisi dan memanggil tim medis dari Puskesmas Pondoh serta Inafis Polres Indramayu dan Satreskrim Polres Indramayu,” ujar IPTU Trio Tirtana kepada Radar Indramayu, Kamis 11 September 2025.

Menurut Trio, kondisi rumah korban tampak rapi, dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Pemeriksaan awal oleh tim medis Puskesmas Pondoh serta RSUD Indramayu, tidak menemukan luka-luka pada tubuh korban.

Diperkirakan, korban telah meninggal lebih dari 8 jam sebelum ditemukan, dengan kondisi tubuh yang sudah mengalami lebam mayat.

Pihak keluarga korban, setelah diberitahu, menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.

Sementara itu, Durih (40), seorang saksi sekaligus warga setempat, mengungkapkan bahwa korban dikenal sebagai pribadi yang pendiam, dan jarang berinteraksi dengan orang lain. “Sehari-hari, korban bekerja serabutan sebagai buruh tani dan buruh bangunan,” kata dia.

Durih menambahkan, terakhir kali korban terlihat hidup pada tiga hari lalu atau Selasa, 9 September 2025, sekitar pukul 16.00. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut atas penemuan tersebut.

Baca Juga:Prediksi Persib vs Persebaya 12 September 2025, Debut Thom Haye dan ElianoDanrem 063/SGJ Tinjau Langsung Program Makan Bergizi Gratis di Indramayu

“Kami masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau benda mencurigakan di TKP,” ujar IPTU Trio.

0 Komentar