INDRAMAYU – Tren konsumsi makanan sehat terus meningkat di Indonesia, termasuk dalam hal konsumsi beras sebagai makanan pokok.
Hal ini menjadi peluang emas bagi pelaku pertanian organik di Kabupaten Indramayu untuk mengembangkan praktik pertanian yang ramah lingkungan, khususnya dalam memproduksi beras sehat.
Salah satu yang konsisten mengembangkan pertanian organik adalah Kelompok Tani (Poktan) Sri Makmur III yang berada di Blok Sukamelang, Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang.
Baca Juga:Ini Kata Hansi Flick Usai Barcelona Bantai Valencia 6-0Kursi Menpora Kosong, DPR Desak Presiden Prabowo Segera Tunjuk Pengganti
Sejak tahun 2012, kelompok ini aktif memproduksi beras organik dan sejak tahun 2021 menjadi binaan Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Cirebon, sebagai bagian dari klaster padi dan beras di Kabupaten Indramayu.
“Awal terbentuk pada tahun 2012, tapi SK dari Pemdes Krasak keluar tahun 2016. Total luas lahan di Desa Krasak mencapai 360 hektare, dan lahan yang masuk kelompok kami seluas 72 hektare, dengan 30 hektare di antaranya sudah tersertifikasi organik. Saat ini jumlah anggota kami sebanyak 84 orang,” ujar Ketua Poktan Sri Makmur III, Ayi Sumarna, kepada Radar Indramayu, Senin (15/9).
Poktan Sri Makmur juga menjadi lokasi kunjungan DPRD Provinsi Jawa Barat saat menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanian Organik.
Kunjungan tersebut turut mendorong terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pertanian Organik Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Ayi menjelaskan bahwa sejak menjadi binaan BI KPw Cirebon, kelompoknya mendapatkan berbagai bentuk pendampingan, mulai dari pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC), demplot penggunaan pupuk cair hasil produksi sendiri, hingga pendampingan pemasaran beras organik dan digital marketing.
“Pendampingan yang diberikan mencakup seluruh proses dari hulu ke hilir, baik untuk produk organik maupun nonorganik. Alhamdulillah, sejak menjadi binaan BI, kami selalu dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti temu bisnis, festival pangan, dan kerja sama antardaerah. Untuk kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam Gerakan Pangan Murah (GPM), Poktan Sri Makmur juga dipercaya sebagai mitra utama penyedia beras,” jelasnya.
Selain peningkatan kapasitas dalam budidaya, anggota Poktan juga memperoleh pelatihan manajemen pemasaran digital dan akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani yang bekerja sama dengan Bank BJB dan BRI.