Keluarga Korban Dugaan Pelecehan Seksual Resmi Laporkan Oknum Guru ke Polresta Cirebon 

Ketua Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Indonesia Kabupaten Cirebon Fifi Sofiyah
PENDAMPINGAN: Ketua Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Indonesia Kabupaten Cirebon Fifi Sofiyah saat mendampingi keluarga korban pelecehan seksual melaporkan ke Polresta Cirebon, kemarin. FOTO : SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID -Keluarga korban dugaan pelecehan seksual resmi melaporkan oknum guru berinisial W ke Polresta Cirebon, kemarin.

Laporan itu disampaikan melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dengan pendampingan dari Ketua Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Indonesia Kabupaten Cirebon Fifi Sofiyah.

“Baru lima anak yang secara resmi melaporkan. Indikasi jumlah korban ada sembilan, sehingga empat anak lainnya akan menyusul membuat laporan,” kata Fifi.

Baca Juga:Lebih Tenang dengan Proteksi Garda OtoBukan Juli! Pemkab Cirebon Targetkan Proyek Perbaikan Jalan Sudah Berjalan di Oktober 2025

Menurutnya, KPAID akan terus mendampingi anak-anak korban, baik dalam proses hukum maupun pemulihan psikologis. Beberapa anak disebut mengalami trauma akibat kejadian yang menimpa mereka.

“Rata-rata korban masih duduk di kelas 5 SD. Kejadiannya pun tidak hanya di satu kelas, tapi melibatkan beberapa kelas. Karena itu, kami pastikan anak-anak tetap mendapatkan haknya di sekolah tanpa ada intervensi,” tegasnya.

Fifi mengaku, pihaknya juga segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan DPPKBP3A agar anak-anak korban tetap mendapat perlindungan serta pendampingan di lingkungan sekolah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan pelecehan tersebut bukan hanya terjadi sekali, melainkan berulang kali.

Para korban baru berani bercerita kepada orang tua mereka setelah kejadian semakin membuat resah.

Saat ini, sedang dilakukan pendalaman terkait pelaporan pelecehan tersebut.

“Dengan adanya kejadian ini, kami KPAID menghimbau kepada seluruh orang tua agar bisa berkomunikasi dengan pihak sekolah supaya anak-anak tersebut di sekolah-nya tetap bisa terkontrol,” tukasnya. (sam)

0 Komentar