Kasus Anak Walikota Prabumulih, Jangan-jangan Terkena Afluenza, Pernah Ditulis Bos Persebaya 

anak walikota prabumulih
Anak Walikota Prabumulih kabarnya membuat Kepala SMPN 1 Kota Prabumulih, Roni Ardiansyah dicopot dari jabatannya. Foto: Prabumulih Viral - tangkapan layar
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Beberapa hari terakhir ini viral isu Walikota Prabumulih Sumatera Selatan, H Arlan mencopot kepala SMPN 1 di sana.

Konon, Kepala SMPN 1 Kota Prabumulih, Roni Ardiansyah dicopot dari jabatannya karena menegur anak walikota yang ke sekolah membawa mobil. Isu terus memanas di media sosial sehingga banyak pihak yang angkat bicara.

Walau pada Selasa 16 September 2025 malam, Walikota Prabumulih, H Arlan membantah telah melakukan pencopotan terhadap Kepsek SMPN 1 Prabumulih, isu itu masih terus memanas.

Baca Juga:Jalan Menuju Desa Wisata Terunik di Kuningan Ini Tak Terawat, Banyak Lubang dan Aspalnya TerkelupasSAH! Jigus Pimpin KONI Kabupaten Cirebon lewat Musorkablub

Menurut Arlan, dirinya saat ini belum memindahkan Roni. Dia memanggil Roni lantaran ada masalah lain, bukan persoalan anaknya yang masih di bawah umur ke sekolah menggunakan mobil pribadi.

Isu ini kian liar. Bahkan menjadi topik utama pemberitaan baik di berbagai platform media. H Arlan pun kian terjepit. Dalam waktu dekat, sang walikota pun dipanggil oleh Menteri Dalam Negeri.

Kasus Walikota Prabumulih ini sungguh menarik. Sebenarnya kasus seperti ini pernah ditulis oleh Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, pada tahun 2016.

Ketika masih menjabat sebagai Direktur Utama Jawa Pos, anak pertama mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu, menulis dengan judul “Takut Anak Kena Affluenza”. Tulisan itu, hampir mirip dengan apa yang dialami anak Walikota Prabumulih itu.

Tulisan Azrul Ananda itu pernah dimuat di beberapa media Jawa Pos Group, pada tahun 2016. Dan inilah tulisannya secara lengkap:

Bukan, bukan influenza. Melainkan A-F-F-L-U-E-N-Z-A. Istilah yang diberikan kepada anak/seseorang yang tidak sadar atas akibat dari tindakan/perbuatannya, karena dia begitu terlindungi secara finansial atau perlakuan.

*

Ada cerita yang terus berulang dalam sejarah negara kita. Anak pejabat atau dari keluarga berada, kehilangan kontrol saat mengemudikan mobil, lantas menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga:Reshufle Kabinet, Prabowo Sedang Bersihkan Orang-orang Jokowi? Istana Bilang BeginiHari ke Sepuluh, BBKSDA Sisir Hutan Lindung Terdekat Gunung Tangkuban Parahu

Dan ceritanya sering berlanjut sama: Anak tersebut mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa, apabila dibandingkan dengan orang kebanyakan yang melakukan perbuatan sama.

Kemungkinan besar karena kemampuan finansial atau kemampuan pengaruh keluarganya dalam memengaruhi dampak/sanksi akhir yang dia dapatkan.

Eh ternyata, di Amerika juga ada cerita seperti itu.

0 Komentar