RADARCIREBON.ID -Puluhan warga Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, menggelar aksi demonstrasi di depan balai desa, Kamis (18/9).
Massa yang berkumpul sejak pagi itu menuntut pemerintah desa (pemdes) setempat untuk lebih transparan dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Dalam aksi yang mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI tersebut, warga melayangkan sejumlah tuntutan, yakni mendesak agar salah satu aparat desa setempat, yang merupakan anggota Puskesos Kaliwulu dicopot, sekaligus diproses secara hukum karena diduga menggunakan ijazah palsu.
Baca Juga:Polisi Ciduk Pelaku yang Diduga Memeras dengan Cara Menabrakkan DiriTelkom dan Bappedalitbang Perkuat Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Data
Kemudian, mereka juga meminta penertiban administrasi pemerintahan desa, keterbukaan dalam pengelolaan pendapatan asli desa (PAD), serta reformasi sejumlah lembaga desa seperti LPMD, BPD, dan BUMDes.
Tuntutan lain yang disuarakan yakni agar kepengurusan administrasi kependudukan digratiskan dan setiap ada kekosongan jabatan di lingkungan pemdes karena pensiun bisa diumumkan secara terbuka.
Warga juga mendorong adanya tim independen untuk menampung pengaduan masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas SDM perangkat desa. Selain itu, mobil siaga yang dimiliki desa diminta benar-benar difungsikan sebagaimana mestinya.
Tidak hanya itu, massa aksi menekankan agar dana desa bisa lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, terutama perbaikan jalan yang kondisinya dikeluhkan warga sejak lama.
“Jika tidak ada tanggapan, kita akan menggelar aksi selanjutnya,” kata Koordinator Aksi, Heriyana.
Sementara itu, Kuwu (Kepala Desa) Kaliwulu, Prihatiningsih, yang hadir di tengah-tengah massa menyatakan, pihaknya menghormati cara warga dalam menyampaikan aspirasi.
Ia juga menegaskan bahwa pemdes selalu terbuka terhadap kritik maupun saran demi kemajuan desa.
Baca Juga:Menginap dengan Harga Spesial Selama SeptemberJalan Kota Cirebon Semakin Mulus , Insya Allah Musim Hujan Aman, Ini Titiknya
“Apabila ada kekurangan di pemerintahan kami, kami selalu welcome kepada semua orang untuk menyampaikan aspirasinya demi Kaliwulu yang lebih baik,” ujarnya.
Menanggapi desakan pemberhentian salah satu perangkat desanya berinisial W, Prihatiningsih menjelaskan bahwa yang bersangkutan telah dinonaktifkan. “Beliau sudah kami nonaktifkan sejak minggu-minggu ini,” pungkasnya. (awr)