RADARCIREBON.ID – Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) 1945 Cirebon menggelar seminar dalam rangka memberikan pencerahan bagi mahasiswa peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Terpadu ke-8.
Acara tersebut berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) di Aula Kecamatan Harjamukti.
Rektor Untag 1945 Cirebon, Dr Hj Erna MSi, menjelaskan bahwa KKM merupakan wadah penting bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu di tengah masyarakat.
Tahun ini, mahasiswa semester VII yang mengikuti KKM ditempatkan di Kelurahan Kalijaga dan Kelurahan Argasunya.
Baca Juga:Capai Pedalaman, Layanan JKN Telah Mencapai 98,45 Persen Ummada Cirebon Gandeng Industri Rumahan
“Setelah lulus, saya berharap mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Erna bersyukur karena mahasiswa merasa senang dan betah selama melaksanakan KKM, bahkan ada yang berharap durasi kegiatan diperpanjang.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kalijaga dan Argasunya yang telah menerima mahasiswa dengan baik.
“Semoga pengalaman ini menjadi pengetahuan tak ternilai bagi mereka,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Erna juga menyinggung kehadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, yang akan turut mengajar di kampus Untag.
Sekda Agus Mulyadi mengapresiasi kegiatan KKM yang dilaksanakan di dua kelurahan tersebut.
Ia berharap mahasiswa dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, sementara lurah Kalijaga dan Argasunya diharapkan turut melakukan monitoring.
Baca Juga:Edukasi Bencana Kini Cukup Scan QR CodePHRI Cirebon Minta Diskon Pajak Hotel, Supaya Usaha Tak Lesu
Menurutnya, pemerintah saat ini masih menghadapi keterbatasan tenaga non-ASN. Meski jumlah pensiun terus bertambah, rekrutmen CPNS dan PPPK dinilai belum optimal.
Namun, ia memastikan tahun depan pemerintah akan kembali membuka jalur penerimaan CPNS dan PPPK.
“Ini peluang bagi putra-putri bangsa untuk menjadi birokrat,” katanya.
Agus juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi ASN. Minimal, kata dia, setiap ASN perlu mengikuti pelatihan 20 jam per tahun.
“Namun realitanya masih rendah karena motivasi seringkali kurang. Di era digital, kinerja ASN sudah berbasis sistem. Bila laporan tidak disampaikan, maka tunjangan bisa dipotong,” tegasnya.
Kasat Bimas Polres Cirebon Kota, AKP Sudarsono, turut hadir dalam seminar tersebut. Ia menegaskan bahwa Polri adalah pelayan masyarakat yang tidak bisa bekerja sendiri.
“Polri harus bersinergi dengan pemerintah daerah dan elemen masyarakat agar keamanan dan ketertiban tetap terjaga,” ujarnya.