RADARCIREBON.ID -Warga Desa Danamulya Kecamatan Plumbon, memperbaiki jalan rusak secara mandiri.
Aksi puluhan warga itu sebagai bentuk protes dan kepedulian terhadap lingkungan. Pasalnya, jalan itu belum tersentuh perbaikan dari pemerintah.
Semangat gotong royong dengan dana swadaya itu dipicu keprihatinan warga terhadap sulitnya akses jalan yang berdampak langsung pada aktivitas sehari-hari.
Baca Juga:DKM Masjid Asy Syamsu Kesambi Cirebon Gelar Peringatan Maulid Nabi Gandeng Istri Walikota Cirebon, Jadikan Kejaksan Tujuan Eduwisata
Selain itu, jalan berlubang yang membentang sekitar 700 meter itu kerap menyulitkan anak-anak saat berangkat ke sekolah, sementara para buruh pabrik dan pekerja harian harus ekstra hati-hati setiap kali melintas.
Tokoh masyarakat setempat, Pardi mengatakan, inisiatif ini lahir dari kekecewaan warga karena aspirasi mereka tak pernah terakomodasi.
“Setiap Musrenbang, kebutuhan ini selalu kami sampaikan. Tapi nyatanya tidak ada tindak lanjut. Karena itu, kami berinisiatif melakukan perbaikan sendiri, dengan mengumpulkan dana swadaya dari masyarakat dan tokoh-tokoh Desa Danamulya,” ujar Pardi kepada Radar Cirebon.
Menurutnya, langkah ini bukan sekadar memperbaiki jalan, tetapi juga bentuk nyata kepedulian dan kekompakan warga.
“Daripada hanya menunggu, lebih baik kita bergerak bersama. Setidaknya akses bisa lebih nyaman untuk sementara waktu,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa jalan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
“Jalan ini akses vital bagi masyarakat desa. Lebarnya sekitar 3,5 sampai 4 meter, dan kerusakan yang ada hampir sepanjang 700 meter. Harusnya menjadi perhatian serius pemerintah,” katanya.
Baca Juga:Seminar Pengembangan SDM Berbasis Potensi Daerah di Untag 1945 Cirebon Warga Kerandon Talun Gotong Royong Perbaiki Rutilahu lewat Program Baznas Cirebon
LELANG JALAN MOLOR
Proses lelang paket pengerjaan infrastruktur, terutama jalan, untuk tahap dua di Kabupaten Cirebon belum juga selesai.
DPC Repdem Kabupaten Cirebon mendesak Bagian Barang dan Jasa (Barjas) Setda Kabupaten Cirebon mempercepat proses lelang yang tertunda tersebut.
Ketua Repdem Kabupaten Cirebon, Suhana, menyayangkan keterlambatan lelang yang seharusnya rampung pada 20 Agustus lalu. “Lelang tahap dua seharusnya selesai pada 20 Agustus, namun hingga saat ini, 21 September, masih belum ada penyelesaian,” ujar Suhana kepada Radar Cirebon, kemarin.
Suhana menegaskan, pentingnya segera diselesaikan oleh pihak terkait. “Kami berharap Bagian Barjas bisa menyelesaikan lelang secepatnya. Jika ada kendala atau kekurangan data, segera berkoordinasi dengan dinas terkait,” tuturnya.