Ia juga meminta agar tidak ada pihak yang mengintervensi lelang. “Saya harap jangan ada intervensi pada proses lelang ini, karena bisa memperlambat pelaksanaan proyek yang sudah sangat dinantikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dampak keterlambatan lelang akan sangat dirasakan oleh masyarakat. “Masyarakat tidak tahu bagaimana proses lelang, yang mereka inginkan adalah jalan ini mulus. Jalan bagus ini adalah bagian dari prioritas program Bupati Imron dan Wabup Jigus (Agus Kurniawan Budiman),” jelasnya.
Sementara itu, Kabag Barjas Uus Sudrajat mengakui, lelang tahap dua masih berlangsung. Uus tidak mengungkapkan secara rinci penyebab keterlambatan lelang tersebut. Namun, ia berharap, prosesnya dapat segera diluncurkan. “Mudah-mudahan secepatnya akan diluncurkan,” katanya singkat.
Baca Juga:DKM Masjid Asy Syamsu Kesambi Cirebon Gelar Peringatan Maulid Nabi Gandeng Istri Walikota Cirebon, Jadikan Kejaksan Tujuan Eduwisata
Sedangkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Sunanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan lelang pekerjaan. “Sudah saya pantau langsung, dan sekarang sudah naik dan siap untuk launching,” ujar Sunanto.
Mantan Kabag Umum Setda Kabupaten Cirebon ini menargetkan, di awal Oktober seluruh pekerjaan sudah bisa digelar di lapangan.
Pria yang akrab disapa Nanto itu memastikan, tidak ada pekerjaan yang loncat ke tahun 2026. “Saya juga khawatir, ternyata setelah saya cek, pekerjaan paling lama itu 120 hari kalender artinya tiga bulan, sehingga kalaupun dikerjakan pada Oktober tidak sampai loncat tahun,” tandasnya.
Termasuk, kata Nanto, pekerjaan ruas Jalan Gebang Ilir-Waled. “Jalan Gebang Ilir-Waled itu tiga bulan dan sudah dari Agustus sehingga tidak sampai melompat tahun pekerjaannya,” pungkasnya. (sam/den)