Warga Cirebon Resah Temukan Dugaan Beras Oplosan di Minimarket

Dugaan beras oplosan di Cirebon
DISELIDIKI: Subkoordinator Perdagangan Disperdagin Kabupaten Cirebon Bambang Riyady mengatakan pihaknya menindaklanjuti informasi mengenai dugaan beras oplosan. Foto kiri, dugaan beras oplosan yang ditemukan salah satu warga Cirebon Timur. Foto: Samsul Huda-Istimewa/Radar Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Kekhawatiran terhadap peredaran beras oplosan kembali mencuat. Seorang warga bernama Dadang mengaku mendapati keanehan pada beras kemasan 5 kilogram yang dibelinya di sebuah minimarket yang berada dekat rumahnya.

Dadang mengaku pergi ke minimarket untuk membeli beras medium seperti biasanya. Beras medium yang biasa ia beli, harganya sekitar Rp75 ribu per kemasan 5 kg. Namun karena stok habis, akhirnya memilih beras dengan harga lebih mahal, sekitar Rp90 ribu per kemasan. Meski mengira kualitasnya lebih baik, justru ia menemukan sejumlah kejanggalan.

Menurut Dadang, keanehan pertama terlihat saat beras dicuci. Warna airnya tampak lebih keruh dibanding biasanya. Setelah dimasak, teksturnya juga terasa lebih lembek meski dari segi rasa dan aroma tak ada perbedaan. “Awalnya saya kira biasa saja, tapi kok setelah dimasak beda. Lebih lembek dari biasanya,” ungkap Dadang saat dikonfirmasi Radar Cirebon, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga:Belasan Tahun Derita Penyakit Kaki Gajah, Warga Cirebon Minta Bantuan KDMRp2 Triliun untuk Sekolah Garuda, Beda dengan Sekolah Rakyat

Rasa curiga itu makin kuat setelah ia memperhatikan lebih teliti bulir-bulir beras yang ada di dalam kemasan. Dari sekian banyak butiran, sekitar 5–10 persen terlihat berbeda. “Sebagian besar memang putih normal, tapi ada juga yang bentuknya agak besar, warnanya putih silver, kusam seperti plastik,” ujarnya.

Hal inilah yang membuat Dadang khawatir, jangan-jangan beras yang ia beli merupakan beras oplosan sebagaimana yang sempat ramai diberitakan beberapa waktu lalu.

Selain soal kualitas, ia juga cemas dengan dampak kesehatan apabila benar beras itu mengandung campuran bahan berbahaya. “Apalagi kalau beras kan kita makan langsung. Sementara sama wadah makanan yang mengandung bahan kimia saja kita takut, apalagi ini,” kata warga Cirebon Timur itu.

Hingga kini, Dadang masih menyimpan beras tersebut sebagai bukti. Ia berharap ada pihak terkait yang segera menindaklanjuti agar masyarakat tidak dirugikan.

DISPERDAGIN LANGSUNG TURUN

Sementara itu, Subkoordinator Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Cirebon Bambang Riyady mengatakan pihaknya menindaklanjuti informasi ini. Bahkan hari ini (25/9/2025), pihaknya turun ke lapangan.

Pihaknya akan mengecek lokasi atau tempat penjualan beras yang diduga memiliki kualitas rendah itu. “Kita akan turun lapangan. Salah satunya ke tempat penjualan dan gudang minimarket tersebut. Termasuk melakukan pengecekan ke pasar tradisional di wilayah itu,” kata Bambang.

0 Komentar