“Masalahnya bukan rumah yang kami tempati, tapi air yang terus meluap. Relokasi bukan solusi utama. Justru pembangunan tanggul lebih efisien dan tepat sasaran,” katanya.
Ia memperkirakan anggaran relokasi yang mencapai Rp90 miliar bisa dialihkan untuk membangun tanggul yang lebih efektif mencegah rob.
“Kami tidak menolak bantuan rumah. Tapi jika itu dianggap sebagai solusi banjir, itu kekeliruan. Kami ingin airnya ditangani, bukan sekadar dipindahkan,” imbuhnya.
Baca Juga:Ketua DPR Dukung Reformasi Menyeluruh di Tubuh PolriPeringati HTN, Ratusan Petani di Indramayu Turun ke Jalan Sampaikan 5 Tuntutan
Melalui surat terbuka ini, warga Eretan Wetan berharap pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan perhatian serius agar generasi muda di desa tersebut tidak terus tumbuh dalam kondisi yang membahayakan kesehatan dan keselamatan. (han)