RADARCIREBON.ID – Pemerintah belum lama ini telah mengucurkan dana sebesar Rp 200 triliun ke sejumlah bank nasional. Kucuran dana sebesar itu, harapannya bisa menurunkan bunga kredit perbankan.
Tapi, banyak yang memberikan peringatan untuk tidak tergoda dengan bunga rendah yang diberlakukan perbankan. Sebab, 71,4 persen Kredit Usaha Rakyat (KUR) justru terjebak dalam lingkaran setan utang konsumtif.
Lalu bagaimana jika memanfaatkan KUR agar tidak terjebak utang konsumtif? Menurut akun konsultan keuangan dan bisnis “100 Juta Pertama”, ada 3 strategi yang harus dilakukan.
Baca Juga:39 Pengurus PBFI Kota Cirebon Resmi DilantikTerungkap, Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat, Labkesda Jabar: Ada Bakteri Salmonella
Dalam postingannya di media sosial X belum lama ini, akun itu pada mulanya menjelaskan soal pemerintah mengucurkan dana Rp 200 triliun pada 12 September 2025 lalu.
Dana itu, tandasnya, disalurkan ke 5 bank plat merah untuk memperbesar kapasitas penyaluran kredit ke sektor riil. Strategi ini sengaja diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menyaluran kredit ke sektor rill, termasuk UMKM.
Sejauh ini, jelas akun itu, memang instruksi pemerintah untuk menyalurkan lewat program KUR. Yang merupakan program kredit bersubsidi pemerintah untuk UMKM.
Dalam KUR, pemerintah mengatur syarat dan suku bunga agar modal kerja atau investasi UMKM lebih terjangkau. Pemerintah menetapkan suku bunga KUR sebsar 6 persen.
Hanya saja, ungkap akun itu lagi, pihak perbankan biasanya mengotak-atik dengan berbagai strategi. Seperti biaya biaya admin, syarat agunan, plafon, dan tenor atau jangka waktu kredit.
Karena itu, bisa dibilang jika bunga KUR ini lebih terjangkau. Apalagi jika dibandingkan dengan bank Emok, pinjol atau kredit bank swasta. Jika sudah memiliki usaha, ini kesempatan untuk memanfaatkan kucuran dana dari pemerintah ini.
Akun itu mengingatkan, tidak selamanya utang itu negatif. Yang penting paham terhadap 3 prinsip mengutang yang disebut PTT (Produktif, Terukur dan Terkendali).
Baca Juga:5 Tempat Wisata Sejarah di Kuningan, Saksi Bisu PerjuanganKebakaran di Cirebon Tadi Malam, 6 Ruko di Kemantren Hangus Terbakar
Dijelaskannya, bunga KUR memang rendah. Namun jangan salah kaprah. Ada 3 hal yang harus selalu diingat, yakni:
1. Dana jelas dipakai untuk modal kerja (bahan baku dan stok) atau investasi produktif (mesin, packaging, dan digitalisasi). Ingat, produktif bukan konsumsi.
2. Ada proyeksi arus kas (cashflow) terukur yang bisa menutup cicilan dan margin usaha.