Lahan Kosong Mendadak Bau Busuk, Pengunjung Kolam Renang dan Swalayan di Cirebon sampai Mual-Mual

Limbah kentang
BAU BUSUK: Limbah kentang di samping Ramayana menimbulkan bau busuk yang menyengat, kemarin. FOTO : SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON-Bau busuk menyengat muncul di lahan kosong di samping Mal, Jalan Otto Iskadardinata Desa Weru Lor, Kecamatan Weru. Warga dan penggunaan jalan pun mulai terganggu.

Sumber bau busuk layak-nya sampah itu diduga berasal dari pembuangan limbah kentang dan ubi di lahan kosong.

Kondisi itu bau tak sedap itu diketahui berlangsung sejak Jumat 26 September 2025. Salah satu pengunjung Mal, Vicky mengatakan, aroma bau tidak sedap layaknya sampah sangat menganggu pengguna jalan.

Baca Juga:Mikel Arteta Dapat Pujian: Punya Mental Juara, Menang Dramatis Atas NewcastleKunjungi Indramayu, Mendikdasmen Lakukan Revitalisasi Sekolah sebagai Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan

“Baunya asem, busuk bikin mual, sangat mengganggu aroma itu tercium mulai dari Jalan Fatahillah hingga ke Pantura Plered,” keluh Vicky, warga Desa Megu Gede itu, kepada Radar Cirebon, Selasa (30/9).

Sementara itu, Supervisor Tropicana Hasan Bisri mengatakan, tidak sedikit pengunjung kolam renang Tropicana yang berada di area Ramayana pun sempat resah.

Sebab, terdapat pengunjung kolam yang mengalami mual hingga muntah akibat polusi bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah kentang.

“Hampir satu mingguan bau busuk itu masuk tercium ke kawasan kolam renang bahkan hingga ke dalam toko swalayan, puncaknya pada tiga hari pekan lalu. Tepatnya, Jumat, Sabtu, dan Minggu parah sekali sampai pengunjung kami mengeluh hingga mual – mual,” ujar Hasan, saat ditemui di lokasi.

“Awalnya saya kira bau busuk itu dari sampah, tapi setelah dicek oleh teknisi ternyata persis di samping kami ada orang yang lagi buang limbah, mondar-mondar sepuluh truk lebih dari siang sampai malam,” ungkapnya.

Meski demikian, Hasan berharap, ada tindakan tegas dari pemerintah agar hal serupa tidak terjadi lagi,sebab menurutnya walaupun itu dikubur polusi bau busuk juga masih terasa hingga saat ini.

“Semoga ada tindakan tegas dari pemerintah pengunjung kami aja resah apalagi warga sekitar perumahan yang dibelakang dan Pasar Batik,” tandasnya.

Baca Juga:Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Minta Biro Travel Kooperatif Musim Hujan di Cirebon Diprediksi Tiba Lebih Awal, BMKG Minta Warga Waspada Banjir

Terpisah, Kabid Pengendalian dan Pengelolaan Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Yuyu Jayudin menyampaikan, pihaknya sudah menjadwalkan untuk mengecek ke lokasi langsung bersama dengan pemiliknya.

“Belum saya cek kelapangannya. Tapi sudah tahu, Minggu kita jadwalkan ke lapangan sama memanggil yang bersangkutan besok atau lusa pasti kami turun kelokasi,” imbuhnya.

0 Komentar