RADARCIREBON.ID – Ada perubahan sikap dalam kepemilikan properti di Indonesia. Banyak rumah mewah yang sulit laku dijual. Bukan hanya itu, dikontrakkan dan disewa bulanan pun kurang diminati.
Kondisi seperti itu disebut dengan Liquidity Trap atau Perangkap Likuiditas. Secara umum berarti kondisi ekonomi ketika kebijakan moneter ekspansif tidak efektif menurunkan suku bunga. Atau peningkatan uang beredar kurang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi.
Pertanyaannya, apakah investasi properti masih seksi sekarang ini? Hal inilah yang dikupas oleh akun konsultan keuangan dan bisnis “100 Juta Pertama”, baru-baru ini.
Baca Juga:Korsleting Listrik, Sepeda Motor Terbakar di Klangenan CirebonCara Kelola Dana Darurat Bagi Korban PHK, Ada 3 Hal yang Harus Dilakukan
Dalam postingannya di media sosial X, akun itu mengatakan jika menurut para pengamat properti, banyak pemilik rumah kesulitan dan mulai frustasi menjual aset mereka.
Penyebabnya, ungkap akun itu, karena geliat ekonomi yang makin melambat belakangan ini. Hal tersebut yang membuat pembeli ragu. Bukan tak ada uang, tapi ada faktor lain.
“Dalam ekonomi makro, ini disebut Liquidity Trap. Uangnya ada, bunga rendah, tapi orang tetap ragu beli soalnya takut harga turun dan biaya perawatan tinggi,” jelas akun itu.
Akibat kondisi tersebut, jelas akun itu, rumah mewah harganya susah naik. Bahkan justru cenderung turun meski biaya pembangunan naik.
Di Jakarta, jelasnya, tipe rumah besar lebih dari 201 meter persegi, turun sekitar 9 persen. Hal tersebut seperti terjadi d daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ada data sebuah portal, urainya, di kuartal 1 tahun 2025, penjualan rumah tipe menengah dan besar mengalami kontraksi signifikan. Bahkan penurunan itu sampai minus 35,76 persen. Sementara untuk rumah tipe besar mengalami kontraksi minus 11,69 persen.
Dari fenomena ini, jelasnya, membuat properti mewah menjadi aset “diam” yang tak menghasilkan. Bahkan aset tersebut justru menjadi beban.
Baca Juga:Pentingnya Branding Kawasan Rebana, Bisa Jadi Masa Depan Ekonomi Jawa BaratUEA Tertarik Tanamkan Modal di Bandara Kertajati, Etihad Berencana Buka Rute untuk Jamaah Umrah
Mengapa bisa menjadi beban? “Ya secara kasat mata, pajak harus tetap dibayar, rumah harus tetap dirawat. Sedangkan pemasukan nol,” jelas akun itu.
Banyak faktor fenomena rumah mewah yang kian tak laku. Dari hasil survei akun itu, setidaknya ada 3 hal yang membuat banyak investor enggan membeli rumah mewah.