Razia Gabungan di Lapas Kuningan: Cegah Barang Terlarang hingga Narkotika

ist
BARANG TERLARANG: Hasil razia gabungan di Lapas Kuningan yang berhasil diamankan di antaranya balok kayu, kabel, charger, handphone, gunting, dan gesper.
0 Komentar

KUNINGAN–Dalam upaya memperkuat keamanan dan ketertiban di lingkungan lembaga pemasyarakatan, Lapas Kelas IIA Kuningan menggelar razia gabungan bersama Aparat Penegak Hukum (APH).

Operasi tersebut melibatkan personel dari Polres Kuningan dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuningan, sebagai bentuk sinergi dalam mewujudkan Lapas yang bersih dari handphone, pungutan liar, dan narkoba (Halinar).

Razia dimulai dengan apel kesiapan di halaman Lapas, sebelum petugas gabungan bergerak ke sejumlah blok hunian warga binaan. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi, menyasar setiap sudut kamar untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.

Baca Juga:SPPI Kuningan Perkuat Koordinasi dengan DPRD, Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Berjalan LancarKomisi IV DPRD Kuningan Soroti Lemahnya Pengawasan Program MBG, Desak Pembentukan Koordinator Kecamatan

Dalam kegiatan tersebut, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang yang tidak semestinya berada di dalam kamar hunian, seperti balok kayu, kabel, charger, handphone, gunting, gesper, serta benda keras lainnya. Seluruh temuan tersebut langsung diamankan untuk dilakukan pendataan dan pemusnahan.

Kepala Lapas Kelas IIA Kuningan Sukarno Ali menegaskan, bahwa kegiatan razia gabungan ini merupakan wujud nyata komitmen pihaknya dalam menjaga integritas dan menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dari praktik-praktik menyimpang.

“Razia gabungan ini menjadi langkah konkret kami bersama aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan di dalam Lapas tetap kondusif serta bebas dari Halinar. Kami ingin menjadikan Lapas Kuningan benar-benar bersih, tertib, dan manusiawi,” ujarnya, kemarin (12/10).

Selain razia kamar hunian, kegiatan dilanjutkan dengan tes urine bagi sejumlah petugas dan warga binaan sebagai langkah deteksi dini penyalahgunaan narkotika. Dari hasil pemeriksaan, seluruh sampel menunjukkan hasil negatif, menandakan tidak ada indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan Lapas.

Dia berkomitmen, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan sebagai bagian dari strategi preventif terhadap potensi pelanggaran di dalam Lapas.

“Kami tidak akan berhenti di sini. Razia akan dilakukan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak agar fungsi pembinaan dan keamanan di Lapas dapat berjalan seimbang,” jelasnya. (ags)

0 Komentar