Martabat Kiai dan Pesantren Tak Boleh Dipermainkan, Tayangan Program Trans7 Tuai Kecaman

Tayangan Program Xpose Uncensored Trans7 Tuai Kecaman
pernyataan Ketua PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozi dan M Asyrof Abdik SHub Int Anggota DPRD Jawa Barat soal Tayangan Program Xpose Uncensored Trans7 Tuai Kecaman. Infografis: Eep-Radar Cirebon
0 Komentar

SAMPAIKAN PERMOHONAN MAAF

Sementara itu, deiring gelombang protes, pihak Trans7 menyampaikan surat permohonan maaf resmi kepada HM. Adibussholeh, pemimpin PP Putri Hidayatul Mubtadiaat, Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

“Kami menyadari tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan. Hal ini menjadi pembelajaran berharga agar tidak lagi menayangkan pemberitaan yang berkaitan dengan ulama, kiai, dan kehidupan pesantren dalam program yang tidak relevan,” tulis pernyataan Trans7 yang ditandatangani Direktur Produksi Andi Chairil dan Kepala Departemen Programming Renny Andhita.

Trans7 juga berkomitmen untuk menghadirkan tayangan dengan nilai positif dan keteladanan pesantren, serta menjaga muruah lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Kemarin, perwakilan Trans7 juga menerima audiensi dengan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Jabodetabek.

Baca Juga:Jigus Libatkan Banyak Tokoh untuk Tingkatkan Prestasi OlahragaWajah Baru Weru yang Hidupkan Ekonomi Warga, Ke Wisata Kuliner KATON; Kawasan Aman, Tertib, Omzet Naik

Dalam pertemuan itu, Andi Chairil menyampaikan langsung permintaan maaf kepada keluarga besar KH Anwar Manshur, pengasuh dan alumni Pesantren Lirboyo. Meski menyebut materi tayangan itu dari pihak ketiga atau PH, Trans7 tetap bertanggung jawab dan menyatakan akan bertabayyun dengan keluarga Kiai Lirboyo serta memenuhi tuntutan yang disampaikan. (sam/dsw/rc)

0 Komentar