PSSI bertekad memastikan setiap langkah yang diambil selaras dengan tujuan membangun ekosistem sepak bola nasional yang berkelanjutan.
Meski demikian, publik tentu menanti siapa sosok pengganti yang akan memimpin Timnas U-23 dan U-20 ke depan.
Regenerasi pelatih diharapkan tidak hanya mendatangkan nama besar, tetapi juga figur yang memahami karakter sepak bola Indonesia.
Baca Juga:Claudia Emmanuela Santoso Suarakan Karya Terbaru James F Sundah, Seribu Tahun Cahaya Rilis dalam 3 BahasaKeracunan Masal Lagi di KBB, Guru Ikut Keracunan karena Wajib Mencicipi
Kepergian Vanenburg dan Van Kempen menjadi catatan penting dalam perjalanan proyek pembinaan jangka panjang PSSI.
Dalam situasi ini, transisi diharapkan berjalan mulus agar proses pengembangan pemain muda tidak terganggu. PSSI menegaskan tetap berkomitmen menjaga kesinambungan program yang telah berjalan.
Langkah perubahan disebut bukan bentuk kegagalan, melainkan strategi untuk memperkuat fondasi pembinaan dari akar ke puncak piramida sepak bola nasional.
Kini, sorotan publik tertuju pada bagaimana PSSI mengisi kekosongan di kursi pelatih setelah perpisahan ini. Federasi diharapkan mampu memilih sosok yang tepat untuk membawa Timnas Indonesia U-23 dan U-20 melangkah lebih jauh di kompetisi internasional.
Dengan berakhirnya era Vanenburg dan Van Kempen, sepak bola Indonesia kembali memasuki babak baru.
Seperti Patrick Kluivert yang lebih dulu meninggalkan kursinya, dua kompatriotnya itu kini resmi mengikuti jejak yang sama, meninggalkan jejak singkat, namun penuh makna di sepak bola Tanah Air. (mid/rc)