“Kurang dari 10 persen belum menerima, karena ada yang tidak hadir, di luar kota, atau masih perlu verifikasi lanjutan,” jelasnya.
Adam juga membenarkan adanya penerima bantuan yang dihapus akibat kasus judi online.
“Informasi dari pendamping PKH, memang ada yang terlibat judol dan langsung dihapus,” katanya.
Baca Juga:Untag Cirebon Gelar Seminar Hasil KKMTPemerintah Targetkan 1.285 Desa Terang pada 2025
Ia merinci progres penyaluran sebagai berikut: Kelurahan Pegambiran: 2.559 KPM, sudah tersalurkan 2.311, tersisa 248 KPM.
Kelurahan Panjunan: 858 KPM, sudah tersalurkan 752, tersisa 106 KPM.
Kelurahan Lemahwungkuk: 814 KPM, sudah tersalurkan 713, tersisa 101 KPM.
Kelurahan Kasepuhan: sekitar 1.673 KPM, masih tersisa 170 yang belum menerima ATM.
Camat Kesambi Imbang Isnaeni menuturkan, pembagian kartu ATM BNI bagi penerima bansos di wilayahnya sudah tuntas di seluruh kelurahan.
Terakhir, pembagian dilakukan di Kelurahan Drajat pada 22–23 September 2025.
Rinciannya 22 September: pembagian untuk warga Kelurahan Karya Mulya sebanyak 1.356 orang.
23 September: pembagian untuk warga Kelurahan Kesambi sebanyak 612 orang.
“Selain Karya Mulya dan Kesambi, pembagian kartu ATM juga dilakukan di kantor kelurahan masing-masing, seperti Pekiringan, Drajat, dan Sunyaragi,” jelasnya.
Warga penerima kartu ATM dan PIN tersebut adalah penerima bansos nonpangan tunai sebesar Rp600 ribu.
Untuk menghindari antrean panjang, pihak kecamatan membagi dua titik pelayanan, termasuk titik khusus lansia.
“Bahkan ada warga yang sempat pingsan karena padatnya antrean,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Camat Kejaksan Handy Soegiharto menyebut, sebagian besar kelurahan di wilayahnya sudah menerima distribusi kartu ATM.
Baca Juga:Pesantren Penjaga Benteng Moral BangsaPolisi Bekuk “Bang Jago”, Terlibat Kekerasan dan Perusakan di Jl Karanggetas
“Hanya dua kelurahan yang belum, yaitu Kesenden dan Sukapura,” pungkasnya. (abd)