Menurut Tadjudin Nur Effendi, ketimbang program MagangHub, sebaiknya pemerintah fokus membikin pelatihan kerja sesuai bidang para lulusan. Sebab, hal itu bisa menjadi penggerak untuk menciptakan lapangan kerja.
Program MagangHub tampaknya buru-buru dibuat. Contohnya saja ketika hari pertama pendaftaran, webnya langsung error. Kelihatan jika pemerintah tidak siap.
Belum lagi perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah ini ada beberapa yang perlu dipertanyakan. Salah satunya ada perusahaan pialang yang terkenal buruk.
Baca Juga:Respons Konten KDM, Aqua Sampaikan Klarifikasi: Air Aqua Berasal dari 19 Sumber Air PegununganKDM Sambangi Bank Indonesia, Jangan Curiga Lagi Pemda Simpan Uang Deposito
Bahkan ada pula perusahaan yang meminta pungutan yang jumlahnya jutaan. Memang tidak semua, tapi sepertinya ada oknum yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya.
Sementara akun konsultan keuangan dan bisnis tersebut juga tak sepenuhnya kontra dengan program tersebut. Program ini sangat bagus untuk stimulus ekonomi. Juga bisa membuat para lulusan S1 dan diploma memiliki pengalaman dan mendapatkan uang saku.
Tapi, kata akun itu, yang perlu disoroti soal persiapan dan pengawasannya. Sebab, terkadang program yang bagus di atas kertas, tak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
