RADARCIREBON.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menggelar rapat koordinasi (rakor) program bantuan sosial (bansos) Sembako dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesra, Rabu (29/10).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran, mengingat masih ada sekitar 170 ribu penerima yang belum terverifikasi.
Wakil Bupati Cirebon, H Agus Kurniawan Budiman menjelaskan, rakor ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Dinas Sosial (Dinsos), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), para kuwu, hingga camat se-Kabupaten Cirebon.
Baca Juga:Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Wabup Jigus Minta Tidak Ada yang Bermain-main dengan DTSENDP3APPKB Kota Cirebon Bersinar: Pegawai Tes Urine, Semua Negatif
“Melalui rakor ini, kami ingin memastikan bantuan, baik program sembako maupun BLT, benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Karena sejatinya, penerima manfaat adalah warga yang masuk kategori desil satu hingga lima,” ujar Agus.
Ia menambahkan, jumlah penerima program sembako di Kabupaten Cirebon mencapai sekitar 350 ribu keluarga. Namun, 170 ribu di antaranya masih dalam proses verifikasi.
“Mudah-mudahan dengan koordinasi ini, semua program bantuan bisa berjalan tepat sasaran dan sesuai ketentuan,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kabupaten Cirebon, Astri Diana Ekasari, SPi MTrPi menjelaskan, program sembako merupakan bantuan reguler dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di desil satu hingga lima, dengan nilai Rp200 ribu per bulan.
“Selain program sembako, pemerintah juga menyalurkan BLTS Kesra untuk membantu menekan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Bantuan ini diberikan selama tiga bulan, yaitu Oktober, November, dan Desember, masing-masing sebesar Rp300 ribu per KPM,” terang Astri.
Ia menambahkan, proses verifikasi dan validasi (verval) data penerima masih dilakukan oleh Puskesos.
“Rakor ini mempertemukan unsur terkait mulai dari kecamatan, pendamping PKH, TKSK, BNI, hingga Kemensos. Kami juga menghadirkan narasumber dari Kejaksaan untuk pengawasan di lapangan agar penyaluran bantuan berjalan akurat dan transparan,” ungkapnya.
Baca Juga:Hujan Langsung Tergenang, Empat Titik Jadi Fokus Antisipasi Banjir di Kota CirebonSemangat Kolaborasi Warnai Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97
Menurut Astri, kriteria penerima bansos adalah masyarakat fakir miskin dan tidak mampu, yang bahkan untuk kebutuhan makan harian pun masih kesulitan.
“Program ini ditujukan bagi mereka yang untuk makan hari ini saja masih mencari, atau hari ini bisa makan tapi besok belum tentu. Karena itu verifikasi dilakukan secara ketat agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” tegasnya. (den)
