RADARCIREBON.ID -Tiga bulan setelah relokasi, ratusan pedagang kaki lima (PKL) kini berjualan di Pusat Jajanan Kuliner Pasar Batik Trusmi (Pujatera), sekitar Terminal Weru, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.
Kawasan ini menjadi lokasi baru bagi para pedagang yang sebelumnya menempati area sekitar Jalan Syekh Dzatul Kahfi.
Salah satu pedagang, Agus mengungkapkan, relokasi yang dilakukan oleh Pemkab Cirebon tersebut disambut antusias oleh para pedagang. Kini, ratusan pedagang ramai-ramai menjajakan dagangannya di daerah tersebut.
Baca Juga:Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Wabup Jigus Minta Tidak Ada yang Bermain-main dengan DTSENDP3APPKB Kota Cirebon Bersinar: Pegawai Tes Urine, Semua Negatif
“Alhamdulillah, kalau sekarang sudah mulai ramai. Terutama kalau ada event tertentu,” ujarnya kepada Radar Cirebon.
Sementara itu, Koordinator Paguyuban Pedagang Pujatera, Omo menyatakan, berdasarkan data, lebih dari 200 pedagang telah bergabung dan aktif berjualan setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB.
“Waktu kunjungan paling ramai biasanya terjadi antara pukul 17.00 hingga 20.00 WIB,” ungkap Omo.
Menurutnya, pemindahan ke lokasi baru membuat aktivitas berdagang lebih tertib. Setiap pedagang kini menempati lapak yang sudah ditentukan, sehingga tidak lagi berjualan di pinggir jalan seperti sebelumnya.
“Kami diarahkan untuk menempati area Pujatera supaya lebih teratur. Sekarang masing-masing pedagang sudah punya tempat tetap,” ujar Omo.
Beragam jenis makanan disajikan di kawasan ini, mulai dari nasi jamblang, sate, hingga minuman tradisional. Suasana di sore hingga malam hari terlihat cukup ramai, terutama dari pengunjung yang datang setelah berbelanja batik di Kawasan Trusmi.
Namun demikian, saat ini paguyuban tengah menyiapkan rencana pengajuan pembangunan kios atau los semi permanen kepada pemerintah daerah.
Baca Juga:Hujan Langsung Tergenang, Empat Titik Jadi Fokus Antisipasi Banjir di Kota CirebonSemangat Kolaborasi Warnai Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi lapak yang masih terbuka dan rentan terkena hujan serta angin.
Adapun saat ini, para pedagang tidak dibebankan biaya sewa tempat dan hanya membayar iuran listrik sebesar Rp40 ribu per bulan secara swadaya.
Penataan di kawasan Pujatera masih terus dilakukan, seiring upaya menjaga kenyamanan pedagang maupun pengunjung. (awr)
