Akun itu menyarankan, jika tertarik rumah subsidi, harus benar-benar survei lokasinya terlebih dahulu. Kemudian pastikan kualitas bangunannya.
Soal jarak, lanjutnya, sangat penting. Sebab, banyak rumah subsidi itu ada di pelosok. Karenanya setidaknya pilih jarak rumah ke tempat kerja maksimal 30 km.
Selain rumah subsidi, bagi yang memiliki gaji pas-pasan, opsi paling masuk akal saat ini adalah mengontrak. Bahkan mengontrak selamanya, sebenarnya tak salah.
Baca Juga:Kronologi Ibu Tunggal dari Surabaya Jadi Korban Love Scam Warga Cirebon Keturunan KamerunUsul Legalkan Ganja untuk Kepentingan Medis, Berdalih Bisa Tingkatkan PAD
Dengan asumsi berpenghasilan Rp5 j tua per bulan. Biaya ngontrak per bulan Rp1 juta. Kemudian mampu menabung rumah Rp1,5 juta per bulan. Dengan target membeli rumah, misalnya 5 tahun lagi.
Dengan skema itu, bisa mencoba menabung di instrumen investasi yang aman. Misalnya di reksadana pasar uang atau mungkin Obligasi FR atau SBN.
Instrumen itu bisa memberikan imbal hasil sekitar 6% per taun. Jika konsisten menabung Rp1,5 juta dalam 5 tahun, bisa mendapat Rp 100 juta-an.
Dana yang ditabung itu cocok untuk uang muka rumah terlebih dulu. Asumsinya pendapatan bisa naik selama 5 tahun. Jadi mampu buat KPR. Hitungan ini bisa dicoba. Walau dalam perjalannya tak akan mudah.
