RADARCIREBON.ID -Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) RI menggelar sosialisasi dan pembahasan pembentukan struktur Komite Talenta bagi instansi pemerintah.
Kegiatan tersebut berlangsung di Kabupaten Cirebon, Kamis (30/10), dan diikuti oleh berbagai daerah dari Pulau Jawa.
Plt Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Manajemen Talenta SDM KemenPAN-RB, Diah Ipma Fithria Laela Hidayati SPsi MSc menjelaskan, pembentukan Komite Talenta menjadi bagian penting dari sistem manajemen talenta di tingkat instansi maupun nasional.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Begini CaranyaAston Siapkan Pesta Tahun Baru Bertema Aloha 2026
“Komite Talenta nantinya menjadi bagian dari sistem manajemen talenta yang terintegrasi. Ini penting karena akan dimasukkan dalam revisi Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 3 Tahun 2020,” jelas Diah.
Menurutnya, revisi regulasi tersebut menekankan pentingnya kesiapan setiap instansi pemerintah dalam membangun sistem manajemen talenta yang lebih strategis.
“Kami ingin ketika revisi PermenPAN-RB diterbitkan, instansi sudah siap membentuk dan mengoptimalkan fungsi Komite Talenta,” tambahnya.
Lebih jauh, Diah menjelaskan, Komite Talenta memiliki peran penting bukan hanya dalam hal administrasi pegawai, tetapi juga dalam pengembangan SDM unggul di sektor pemerintahan.
Komite Talenta, sambungnya, tidak hanya memberikan rekomendasi dalam pengangkatan, perpindahan, atau pemberhentian pegawai.
“Fokus utamanya adalah menyusun strategi dan program pengembangan talenta, termasuk menyiapkan calon pemimpin masa depan di setiap instansi,” pungkasnya.
KemenPAN-RB memilih Kabupaten Cirebon sebagai tuan rumah kegiatan ini karena dinilai memiliki komitmen kuat dalam pelaksanaan manajemen talenta ASN.
Baca Juga:Tiga Bulan Pasca Relokasi, PKL Trusmi Nyaman Jualan di Pujatera CirebonPolresta Cirebon Siap Beri Penghargaan bagi Warga yang Laporkan Pengedar Miras dan Narkoba
“Kabupaten Cirebon kami anggap layak menjadi contoh. Dalam pemaparan Kepala BKPSDM tadi, ada banyak praktik baik yang sudah diterapkan. Ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain yang belum mengimplementasikan manajemen talenta,” ungkap Diah.
Menurutnya, dukungan dari pimpinan daerah menjadi faktor kunci keberhasilan penerapan sistem ini.
“Komitmen bupati dan wakil bupati Cirebon sangat terlihat, terutama dalam membangun infrastruktur pendukung berbasis digital, penguatan database kompetensi ASN, hingga penyediaan anggaran untuk mendukung sistem manajemen talenta yang terintegrasi,” kata Diah.
Ia menambahkan, pembangunan sistem manajemen talenta bukan pekerjaan mudah karena membutuhkan waktu, teknologi, dan komitmen berkelanjutan dari pimpinan daerah.