Ia juga menegaskan pentingnya pencegahan dini sejak 1.000 hari pertama kehidupan, termasuk intervensi bagi calon pengantin, ibu hamil, dan remaja putri, sesuai strategi nasional (Stranas) 2024–2029 yang fokus pada penguatan sumber daya manusia.
Sementara itu, Lurah Kebon Baru Sufi Pelangi Jiwa mengungkapkan, meskipun skala budidaya masih kecil, dampaknya terasa signifikan. Dari panen kali ini, hasilnya mencapai sekitar 40 kilogram ikan lele.
Sebanyak 30 persen hasil panen disalurkan melalui posyandu untuk anak-anak sebagai bagian dari program pencegahan stunting, sedangkan sisanya dijual kepada masyarakat dan kader PKK.
Baca Juga:Jadi Contoh Nasional Manajemen Talenta, Cirebon Tuan Rumah Pembentukan Komite TalentaKendalikan Inflasi lewat Inovasi Digital, Pemkab Cirebon Perkuat Sinergi dengan Dunia Usaha
“Pakan yang digunakan pun premium, sehingga kualitas ikan tetap terjaga dan aman dikonsumsi,” jelas Sufi.
Menurutnya, program ini tidak hanya memberikan manfaat gizi melalui asupan protein hewani, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
“Kader PKK dan warga yang terlibat bisa memanfaatkan hasil panen untuk menambah penghasilan keluarga sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar,” tambahnya.
Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan serupa melalui pembinaan teknis, bantuan sarana, serta pendampingan berkelanjutan.
Upaya ini diharapkan mampu mendorong kelurahan lain di Cirebon untuk meniru keberhasilan Kebon Baru.
“Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa ketahanan pangan dan pencegahan stunting bisa dimulai dari rumah tangga, dari semangat gotong royong warga,” kata Rida menutup kegiatan. (cep/abd)
