Metamorfosa Community Learning Gelar Dyslexia Awareness Day

Metamorfosa Community Learning
ANTUSIAS: Metamorfosa Community Learning bekerja sama dengan Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon dan Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) menggelar kegiatan Dyslexia Awareness Day. FOTO: ABDULLAH/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Untuk meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak penyandang disleksia, Metamorfosa Community Learning bekerja sama dengan Universitas Catur Insan Cendekia (UCIC) Cirebon dan Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) menggelar kegiatan Dyslexia Awareness Day, Jumat (31/10/2025) petang di Kampus 2 UCIC.

Kegiatan edukatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disleksia, sekaligus menghapus stigma terhadap anak-anak dengan kesulitan belajar spesifik tersebut.

Acara menghadirkan Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia, dr Kristiantini Dewi SpA, sebagai narasumber utama.

Baca Juga:Musim Hujan, Damkar Cirebon Imbau Warga Waspada Kebakaran, Ternyata karena IniPemkab Cirebon Dorong Birokrasi Kreatif dan Berkelanjutan lewat Strategi Pagu Inovasi Daerah

Turut hadir pula CEO dan Founder Metamorfosa Community Learning, Citra Sabrina SPsi MPsi Psikolog, yang selama ini aktif dalam pendampingan anak-anak dengan kesulitan belajar di wilayah Cirebon.

Melalui kegiatan ini, peserta diajak memahami lebih dalam mengenai disleksia — salah satu gangguan belajar spesifik yang kerap disalahpahami oleh masyarakat.

Kepala Biro Kemahasiswaan UCIC, Yulius Darmawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang agar mahasiswa lebih memahami dan peduli terhadap penyandang disleksia di lingkungan kampus.

“Kami mengemas kegiatan ini secara interaktif melalui fun games, pembuatan back champ, serta permainan ular tangga edukatif bertema disleksia. Setiap aktivitas membawa pesan sederhana tentang empati, kesabaran, dan penerimaan,” ujarnya.

Sementara itu, dr Kristiantini Dewi SpA, menuturkan bahwa disleksia bukanlah bentuk kekurangan intelektual, melainkan kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, atau memahami bahasa, meski memiliki kecerdasan normal bahkan di atas rata-rata.

“Penyandang disleksia sering mengalami kesulitan mengatur fokus dan tata bahasa. Mereka bisa tampak berantakan, mudah lupa, namun sebenarnya sangat cerdas dan memiliki cara berpikir yang unik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Disleksia, sebuah momentum untuk memperkuat pemahaman publik bahwa anak-anak dengan disleksia membutuhkan pendekatan belajar yang tepat — bukan sekadar dinilai dari kemampuan membaca atau menulis.

Baca Juga:PTUN Batalkan Pemberhentian 2 Perangkat Desa oleh Kuwu Kalianyar, Pemkab Cirebon Didesak Turun TanganKick Off Renovasi Rumah Merah Putih, 20 Rumah Warga Cirebon Rampung Diperbaiki

Melalui kegiatan ini, Metamorfosa Community Learning, UCIC, dan Asosiasi Disleksia Indonesia berharap dapat membuka ruang dialog serta kolaborasi lebih luas dalam mendukung anak-anak dengan kesulitan belajar di Cirebon dan sekitarnya.

Masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai kesulitan belajar dapat mengakses informasi melalui situs resmi drkristiantini.com.

0 Komentar