RADARCIREBON.ID- Program percepatan rumah rakyat di Kota Cirebon mencatat momentum penting, Kamis (30/10/2025).
Dana senilai Rp600 juta terkumpul hanya dalam waktu tiga menit, melalui aksi gotong royong para pejabat daerah, pengembang, dan mitra pembiayaan.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperbaiki sekitar 300 rumah tidak layak huni di Kota Cirebon.
Baca Juga:Daerah Sepenting Cirebon Mesti Punya Museum yang MemadaiKesan Hamdan Selama Jadi Kajari Kota Cirebon, Kini Digantikan Alamsyah
Pengumpulan dana dilakukan spontan saat kegiatan Sosialisasi Program Penguatan Ekosistem Perumahan bertema Percepatan Capaian Rumah Rakyat Program Pemerintah dan Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir yang dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di Gedung Bale Jaya Dewata, Jl Siliwangi, Kota Cirebon.
Menteri menyumbangkan dana pribadi sebesar Rp100 juta, disusul Walikota Cirebon Effendi Edo sebesar Rp10 juta, serta dukungan dari pengembang dan peserta lainnya.
Sejumlah peserta memberikan kontribusi puluhan juta rupiah, hingga mencapai Rp300 juta dari satu donatur. “Tanpa uang negara. Ini gotong royong. Kita bisa membangun,” ujar Maruarar.
Ia menegaskan percepatan pelayanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Birokrasi untuk rakyat dipermudah. Jangan dipersulit.
Pemerintah harus lebih cepat bekerja, bukan rakyat yang terus diminta sabar,” tegasnya.
Maruarar juga memerintahkan jajarannya memastikan bantuan tepat sasaran. “Cari kawasan paling kumuh dan paling miskin di Kota Cirebon. Perbaiki, agar kehidupan warga lebih manusiawi,” jelasnya.
Walikota Cirebon Effendi Edo menyampaikan apresiasi dan memastikan tindak lanjut. “Terima kasih atas dukungan Pak Menteri.
Baca Juga:Sekolah Swasta Semakin Merana, Masalah Ijazah Belum Beres, BPMU akan Diubah Menjadi Beasiswa di 2026WOW! Tunggakan Ijazah SMK Swasta di Kota Cirebon Rp16 Miliar
Anggaran Rp600 juta ini dapat memperbaiki kurang lebih 300 rumah di Cirebon,” ujar Edo.
Menteri juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Cirebon atas komitmen dalam program perumahan dan memastikan akan kembali melakukan pengecekan progres paling lambat Desember mendatang.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM yang dijadwalkan hadir, namun berhalangan. Ia diwakili Sekda Jabar Herman Suryatman.
Dalam acara tersebut, Maruarar juga melakukan dialog dengan pengembang dan perwakilan TNI. Kepada pengembang, ia menegaskan agar memperbanyak rumah subsidi.
Sementara kepada TNI, ia mengecek data kepemilikan rumah prajurit.
Dari laporan, 92 persen prajurit TNI di wilayah tersebut telah memiliki rumah. Maruarar menyatakan akan membayar uang muka 100 unit rumah subsidi menggunakan dana pribadi kepada prajurit TNI di Kota Cirebon yang belum memiliki rumah.
