RADARCIREBON.ID – Sedikitnya 20 siswa dari SDN II Setu Wetan, Kabupaten Cirebon mengalami pusing, mual dan muntah setelah menyantap soto ayam yang merupakan menu makan bergizi gratis (MBG).
Terkait dengan kejadian itu, Kepala Satuan Pemenuhan Gizi (SPPG) Setu Kulon, Azis Mufidz Hidayat mengatakan, hal tersebut sebenarnya di luar kendali dari SPPG.
Sebab, pihaknya sudah menerapkan prosedur yang ketat dan pemeriksaan termasuk sebelum MBG dikirimkan ke masing-masing sekolah.
Baca Juga:Harga Emas Naik Luar Biasa, Sinyal Menuju Krisis Global, Apa yang Harus Dilakukan?Kecelakaan Truk di Plangon, Pengemudi Luka-luka
“Kami masak mulai jam 02.00 pagi. Kemudian didistribusikan jam 08.00 WIB. Sebelum berangkat sudah dicek dan dipastikan,” kata Azis.
Azis mengungkapkan, menu MBG hari ini yakni soto ayam dengan tambahan sayuran seperti tauge dan kol didistribusikan ke 5 sekolah.
Diantaranya adalah SDN 2 Setu Wetan, SDN 1 Setu Kulon, RA Rancang, RA Nur Abror, dan RA Al Amin.
Kendati demikian, masalah yang dialami siswa seperti mual, muntah dan pusing hanya terjadi pada 20 siswa di SDN 2 Setu Wetan.
“Kalau tadi lihat ayam katanya sudah basi. Sebelum didistribusikan kami sudah pastikan tidak basi karena sudah diperiksa,” katanya.
Bahkan sisa soto yang masih ada di dapur SPPG juga sudah dicoba oleh kepala dinas kesehatan, Kapolresta Cirebon dan tidak ada tanda-tanda basi.
Terkait dengan kejadian ini, Azis mengungkapkan bahwa hal ini di luar kendali SPPG. Sebab, proses pengolahan makanan sudah dilakukan sesuai SOP.
Baca Juga:Anggota Dewan Kota Cirebon Subagja Investigasi Parkir di Jl Pasuketan, Temukan KejanggalanKDM Rotasi Kepala Sekolah, Termasuk 54 Kepsek di Cirebon – Kuningan
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan evaluasi lagi SOP-nya, dan diperketat lagi. Pengiriman juga lebih cepat.
“Kualitas bahan kita cek maksimal, kita juga sudah cek yang belum terkirim masih baik-baik saja,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni menyebutkan, ada 20 siswa mengalami pusing, mual, muntah.
Dari 20 siswa tersebut, 13 sudah pulang dan sisanya 7 masih observasi di Puskesmas Plered.
“Tadi sih kondisinya sudah membaik. Hnaya kita memastikan tidak ada gejala lain,” ucapnya.
Terkait dengan masalah pencernaan yang dialami siswa, Eni mengaku belum bisa memastikan penyebabnya.
“Kita lagi periksa sampelnya, dari mana sumbernya kita cek dulu. Menu hari ini soto ayam dengan tauge, kol dan ayam suwir. Sampelnya sudah kita ambil,” katanya.
