RADARCIREBON.ID -Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon mendesak pemerintah daerah segera menunjuk dan melantik direktur RSUD Waled.
Pasalnya, rumah sakit milik Pemkab Cirebon itu sudah lebih dari satu tahun beroperasi tanpa direktur definitif sejak mundurnya dr Luthfi.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon, Rohayati AMd mengatakan, kekosongan jabatan direktur berdampak langsung pada kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga:TNI AL dan Pemkab Cirebon Tanam 250 Ribu Pohon Mangrove, Begini Pesan Bupati ImronHadirkan Taman Apik untuk Topang Potensi Wisata Religi
“Sudah satu tahun lebih RSUD Waled tanpa direktur definitif. Kondisi ini tentu berpengaruh pada kinerja manajemen dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Rohayati, Selasa (4/11).
Menurutnya, meskipun RSUD Waled saat ini dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt), kewenangan jabatan tersebut sangat terbatas.
“Plt itu masa jabatannya hanya enam bulan dan kewenangannya tidak seluas direktur definitif. Jadi tidak bisa mengambil banyak keputusan strategis,” terang Rohayati.
Ia juga mendorong Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk memprioritaskan aparatur sipil negara (ASN) dari lingkungan Pemkab Cirebon sebagai calon direktur.
“Kalau ada yang kompeten dari internal, sebaiknya diambil dari ASN Pemkab Cirebon saja. Tapi kalau memang tidak ada, boleh dari luar daerah, yang penting jabatan ini segera terisi,” katanya.
Rohayati menegaskan, jabatan strategis seperti Direktur RSUD Waled tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama karena berpotensi menurunkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Sebelumnya, Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon, Ade Nugroho Yuliarno SSTP MSi mengatakan, pihaknya ingin segera menetapkan direktur definitif agar pelayanan rumah sakit berjalan lebih optimal.
Baca Juga:Polresta Cirebon Ajak Serikat Pekerja Jaga Kamtibmas dan Iklim InvestasiPemanfaatan Gedung Lama KONI Masih Tunggu Kepastian Hukum
“Kami sebenarnya ingin cepat. Bahkan saat pelantikan Sekda beberapa waktu lalu, kami berharap bisa bersamaan dengan pelantikan Direktur RSUD Waled,” ujar Ade Nugroho kepada Radar Cirebon.
Namun, hingga kini pihaknya belum menemukan kandidat yang masuk kategori terbaik atau pot sembilan dalam sistem manajemen talenta.
“Kami sudah melaksanakan penilaian kompetensi (penkom) pertama, tapi tidak ada yang masuk pot sembilan, kategori tertinggi dalam manajemen talenta,” jelasnya.
Menurut Ade, calon direktur harus memenuhi kualifikasi pendidikan tertentu, baik berlatar belakang dokter maupun memiliki gelar MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit).
