Rumahnya Direnovasi, Aminudin dan Mastufah Tak Lagi Tidur di Bawah Atap Terpal

program rutilahu
FOTO BERLATAR RUTILAHU: Aminudin didampingi istrinya, Mastufah, foto di depan rumahnya yang telah direnovasi oleh pemerintah. FOTO: BURHANUDIN/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Aminudin (49 tahun), warga Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, mendapat harapan untuk bertahan hidup.

Bagaimana tidak, rumahnya yang beratapkan terpal dan berlantai tanah, kini telah direnovasi berkat aspirasi dari anggota DPRD Jawa Barat Komisi IV (Bidang Pembangunan), Hilal Hilmawan.

Rumah milik Amin, sapaan akrabnya, tergolong kategori rutilahu (rumah tidak layak huni), dan mendapat bantuan renovasi rumah bersama 59 lainnya di desa tersebut.

Baca Juga:Barcelona Resmi Dipanggil ke Pengadilan Terkait Skandal NegreiraTaekwondo Kota Cirebon Berlaga di BK Porprov Jabar 2026 di Kota Bekasi

Pria yang berprofesi sebagai tukang becak dan serabutan tersebut, tak kuasa menahan haru saat ditemui di rumahnya, Rabu 29 Oktober 2025.

Kepada wartawan, ia menceritakan perjuangan bertahan hidup di tengah penghasilannya yang tidak tentu. Ditambah dengan keadaan tempat tinggalnya yang tidak layak.

“Sehari paling sedikit dapat 6 ribu (rupiah), tapi kalau kuli sehari bisa 100 sampai 120 ribu. Kalau bangun (rumah) sendiri gak kuat, untuk makan saja masih enggak tentu,” ungkapnya, didampingi sang istri, Mastufah (40).

Rumah berukuran sekitar 6×4 meter persegi itu dulunya adalah rumah yang dibangun dengan biaya terbatas.

Amin mendapat warisan dari mendiang orang tuanya berupa sebidang tanah dan uang 16 juta rupiah.

Uang itu digunakan untuk membeli hebel dan bahan material lainnya. Kemudian ia dirikan rumah bersama sang adik, Ahsan (46).

Karena keterbatasan biaya, rumah tanpa jendela itu pembangunannya terhenti sebelum ada atap dan masih beralaskan tanah.

Baca Juga:Gerakan Pangan Murah di Desa Kalimati, Indramayu, Diserbu Warga139 Desa Tuntas Ikuti Bimtek Aplikasi SIAP DESA, Langkah Sukseskan Pilwu Semi Digital di Indramayu

Mastufah, istri Amin, bercerita bahwa dirinya sering kepanasan. Sebab, minimnya sirkulasi udara yang masuk ke rumah.

“Panas karena enggak ada jendela. Atapnya juga masih terpal, kalau hujan pada bocor, banyak ditadah sama ember,” katanya, dengan mata berkaca-kaca.

Tampaknya, Tuhan mendengar doa mereka di balik dinding hebel yang belum terlalu kokoh itu. Ahsan yang mengetahui kabar bahwa terdapat aspirasi tentang renovasi rutilahu di desanya dari anggota DPRD Jawa Barat Komisi IV Hilal Hilmawan, langsung saja mengajukan rumah kakaknya untuk direnovasi.

Ada 60 rutilahu terdata. Salah satunya adalah milik Amin. Bantuan akhirnya turun lewat aspirasi Hilal Hilmawan pada awal September 2025, dan pembangunannya memakan waktu satu bulan.

Kini, atapnya sudah menggunakan baja ringan, lantainya sudah diplester secara halus, tempat MCK (mandi, cuci, dan kakus) sudah lebih baik dari sebelumnya. Beberapa jendela juga terpasang di ruang utama dan kamarnya.

0 Komentar