TKD Dipangkas, Hari Kamis ASN Jabar WFH, di Cirebon Masih Kerja ke Kantor

Setiap Hari Kamis ASN Provinsi Mulai Jalankan WFH, Cirebon Masih WFO
Pemprov Jabar mulai uji coba work from home (WFH) bagi ASN dan PPPK. WFH bagi ASN/PPPK Jabar ini dilaksanakan tiap hari Kamis. Uji coba selama dua bulan; November-Desember 2025. Infografis: Eep-Radar Cirebon
0 Komentar

Ia mengatakan WFH di tengah pemangkasan anggaran masih perlu dikaji. “Kita masih kaji dulu seberapa efektif WFH kalau memang kita menerapkan,” ungkapnya.

Hadi memastikan apapun yang akan diterapkan, pihaknya tetap memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat. “Apakah nanti WFH atau tidak, kita berpedoman jangan sampai pelayanan kepada masyarakat terhambat,” katanya.

PJ SEKDA KOTA CIREBON: PERLU ADA KAJIAN

Untuk Kota Cirebon, WFH juga belum dilakukan dalam waktu dekat ini. Masih perlu kajian. “Untuk WFH kita akan coba kaji lagi. Seberapa besar dari kondisi pengurangan listrik hingga makan dan minum,” kata Pj Sekda Kota Cirebon Sumantho kepada Radar Cirebon, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga:KPK “Berkantor” di Cirebon, Pinjam Ruangan Polres Ciko sampai 7 November1.576 PPPK Paruh Waktu Lingkup Pemkot Cirebon, 12 Tahun Penantian Kini Resmi Pegang SK

Jika memang dalam kajian itu pengurangan cukup besar dan dapat menghemat anggaran, maka pihaknya akan memberlakukan WFH sesuai dengan ketentuan yang ada. “Jadi kalau memang nanti setelah kajian kita menyatakan lebih baik ada WFH, atau WFO, ataupun juga WFA, nanti akan kita sesuaikan ketentuannya. Karena pada dasarnya nanti penghasilan tambahan pegawai juga akan ada dampak masalahnya,” kata Sumantho.

Terpisah, Kepala BKPSDM Kota Cirebon Sri Lakshmi Stanyawati mengatakan untuk pelaksanaan WFH, pihaknya belum membuat kajian ataupun rencana. Kendati demikian, pihaknya juga sudah membicarakan dengan Pj Sekda Sumantho.

“Kita tadi diskusikan sama Pak Sekda, beliau ngobrol dari sisi manusia, seperti dengan pengurangan tunjangan kinerja (tukin) akan berimbas pada pegawai, kalau WFH tidak perlu ada ongkos. Dari listrik juga, pokoknya banyak yang harus dipertimbangkan,” terangnya.

Menurutnya perlu ada kajian secara menyeluruh yang menjadi tolak ukur diberlakukan WFH. “Perlu dicoba, diukur lagi, capaian kerja gimana, dan lainnya. Kajian harus lebih dalam lagi,” ujarnya.

Disinggung kesiapan jika diberlakukan WFH, Sri Lakshmi Stanyawati menegaskan pihaknya bekerja sudah menggunakan sistem. Artinya semua tidak ada yang manual. Sehingga, jika nanti diberlakukan WFH, bukan sebuah persoalan.

“Kalau sampai WFH, kayaknya tidak masalah karena bisa kerjakan di rumah juga bisa dikirim. Hampir semua sudah pakai sistem, tidak pakai berkas. Jadi tidak akan berpengaruh, hampir semua sudah digitalisasi,” terangnya.

0 Komentar