MAJALENGKA – Bupati Majalengka Drs H Eman Suherman, MM bersama Wakil Bupati Dena M Ramdhan secara simbolis melepas ekspor perdana sepatu produksi PT Can Sports Industrial Indonesia.
Perusahaan yang berlokasi di Blok Bebera Kulon, Desa Jatitengah, Kecamatan Jatitujuh itu mendapat sambutan positif dari Bupati Eman Suherman.
Dalam sambutannya, Eman menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada manajemen PT Can Sports Industrial Indonesia yang telah berinvestasi di Majalengka.
Baca Juga:Barcelona Resmi Dipanggil ke Pengadilan Terkait Skandal NegreiraTaekwondo Kota Cirebon Berlaga di BK Porprov Jabar 2026 di Kota Bekasi
“Perusahaan ini menjadi industri pertama yang berdiri di kawasan Majalengka bagian utara–barat, sekaligus membuka babak baru kebangkitan ekonomi daerah,” ujar Bupati Eman.
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Eman menyambut baik kehadiran PT Can Sports di Jatitujuh yang memproduksi sepatu berkelas internasional.
Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata kebangkitan ekonomi baru di wilayah utara Majalengka.
Ia juga mendorong masyarakat sekitar untuk dapat mengambil peluang usaha di sektor pendukung industri tersebut.
“Dari total lahan seluas 35 hektare, saat ini baru 15 hektare yang sudah dibangun. Namun, perusahaan ini berencana memperluas kawasan hingga 20 hektare ke belakang. Pabrik ini akan menjadi pusat produksi sekaligus ekspor produk industri olahraga,” jelasnya.
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, kata Eman, keberadaan PT Can Sports Industrial Indonesia juga diharapkan mampu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Majalengka.
“Saat ini sudah ada lebih dari 600 orang yang bekerja, dan ke depan ditargetkan bisa mencapai 3.000 tenaga kerja. Tentu ini akan berdampak besar terhadap penurunan pengangguran dan kemiskinan di Majalengka,” harapnya.
Baca Juga:Gerakan Pangan Murah di Desa Kalimati, Indramayu, Diserbu Warga139 Desa Tuntas Ikuti Bimtek Aplikasi SIAP DESA, Langkah Sukseskan Pilwu Semi Digital di Indramayu
Eman juga menegaskan komitmen Pemkab Majalengka untuk memberikan “karpet merah” bagi para investor.
Ia menyebutkan, letak geografis Majalengka sangat strategis karena berdekatan dengan Jakarta, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, serta Pelabuhan Patimban.
“Majalengka sangat strategis. Untuk ekspor lewat udara bisa melalui Kertajati, sedangkan lewat laut bisa melalui Patimban. Selain itu, upah di Majalengka juga masih kompetitif sehingga menjadi daya tarik bagi investor,” ungkap Eman.
Meski demikian, Eman menegaskan bahwa pengembangan industri tidak boleh mengorbankan sektor pertanian. Pemerintah daerah tetap berkomitmen menjaga keseimbangan antara industrialisasi dan ketahanan pangan.
