Investasi di Jabar Tumbuh tapi Pengangguran Malah Meningkat

Investasi Tumbuh tapi Pengangguran Malah Meningkat
Data realisasi investasi Jabar triwulan III 2025 tembus di angka Rp77,1 triliun. Namun, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat pada Agustus 2025 mencapai 6,77 persen. Foto: Ilustrasi/Radar Cirebon.
0 Komentar

“Ada gula, ada semut. Ada investasi, ada perusahaan masuk, otomatis ada pembukaan ruang pekerjaan di Jawa Barat. Tapi persaingannya bukan hanya warga Jawa Barat, melainkan se Indonesia yang memperebutkannya,” katanya.

Menurutnya, ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan pembukaan lapangan kerja baru turut memengaruhi kenaikan TPT. “Penduduk Jabar setiap tahun makin lama makin tinggi saja. Sekarang sudah mencapai 54 juta penduduk. Pertumbuhan penduduk dengan pembukaan lapangan pekerjaan baru kadang tidak seimbang, sehingga dari sisi persentase kenaikan TPT ini pasti terjadi,” ucapnya.

Firman menyebut ada tiga langkah utama yang perlu didorong untuk mengatasi pengangguran, yakni peningkatan investasi, penciptaan wirausaha baru, dan perluasan kesempatan kerja di luar daerah. “Semakin banyak investasi masuk, semakin banyak perusahaan masuk, maka ruang pekerjaan akan terbuka. Kedua, kita dorong kewirausahaan baru agar masyarakat bisa menjadi pengusaha dan menyerap tenaga kerja. Ketiga, kita dorong pekerja migran, baik ke luar negeri maupun luar provinsi,” katanya.

Baca Juga:Petani asal Jemaras Lor Ikut Diperiksa KPK sampai Tak Bisa Tidur, Terkait SatoriKemenag RI Tetapkan Kabupaten Cirebon sebagai Kota Wakaf  

Dia menambahkan, tingginya investasi di Jawa Barat belum berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja karena sebagian besar investasi yang masuk berbentuk padat modal. “Kalau kita melihat jenis investasi yang masuk, kebanyakan bentuknya padat modal. Serapan tenaga kerjanya cukup rendah dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan pun cukup tinggi,” ujar Firman.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi turut memaparkan analisisnya terkait kondisi tersebut. Menurutnya, sektor industri memang kurang bertenaga dalam menyerap tenaga kerja di Jabar.

Acuviarta menguraikan, data BPS yang baru saja dirilis juga menunjukan sejumlah anomali yang menarik. Khususnya di sektor industri. Pertama ekonomi Jabar pada triwulan III 2025 tumbuh 0,46 persen secara q-to-q dan tumbuh 5,20 persen secara y-on-y. Tapi pengangguran naik 0,01 juta orang dan TPT juga naik menjadi 6,77 persen. “Ekonominya meningkat tapi kok pengangguran juga ikut naik. Ini anomali,” jelasnya.

Acuviarta melanjutkan, sektor industri di Jawa Barat memang cukup menaruh perhatian. Secara struktur PDRB, sektor industri ini terbesar kontribusinya di Jabar atau di angka 40,94 persen pada triwulan III. Tapi yang disayangkan serapan tenaga kerjanya kecil atau hanya 0,01 juta orang.

0 Komentar