Di segmen Home, layanan XL SATU kini mendekati satu juta pelanggan, memperkuat penetrasi broadband rumah tangga dengan harga kompetitif dan fleksibilitas tinggi.
Secara keuangan, posisi neraca XLSMART tetap solid. Total utang kotor tercatat Rp22,50 triliun dengan rasio net debt to EBITDA sebesar 3,27 kali.
Utang bersih mencapai Rp21,14 triliun tanpa eksposur mata uang asing, sementara Free Cash Flow naik 23 persen menjadi Rp9,41 triliun. Hingga September 2025, CAPEX mencapai Rp4,26 triliun, difokuskan pada perluasan jaringan dan peningkatan kualitas layanan.
Baca Juga:PNM, UMCirebon, dan UMKuningan Kolaborasi dalam Program PINTAR, Dorong Masyarakat Mandiri dan InklusifUMC dan SDN Majasem 2 Wujudkan Inovasi Pembelajaran Berbasis AI
Integrasi jaringan menunjukkan hasil signifikan. Kecepatan unduh pelanggan XL, AXIS, dan Smartfren meningkat 71 persen, sementara cakupan pengguna Smartfren meluas 38 persen. Total BTS mencapai 209 ribu unit, naik 27 persen dibandingkan tahun lalu, dengan trafik layanan melonjak 53 persen menjadi 3.903 petabyte.
Kinerja ini menegaskan posisi XLSMART sebagai salah satu pemain telekomunikasi terbesar di Indonesia yang berhasil mengubah momentum merger menjadi kekuatan baru di industri digital nasional.