Universitas Muhammadiyah Cirebon Kembangkan Atraksi Wisata Gerabah Berbasis Kearifan Lokal di Sitiwinangun

Universitas Muhammadiyah Cirebon Kembangkan Atraksi Wisata Gerabah Berbasis Kearifan Lokal di Sitiwinangun
Universitas Muhammadiyah Cirebon Kembangkan Atraksi Wisata Gerabah Berbasis Kearifan Lokal di Sitiwinangun
0 Komentar

CIREBON – Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) mengembangkan inovasi atraksi wisata berbasis kearifan lokal di Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat melalui skema hibah Pemberdayaan Masyarakat 2025 dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Program melibatkan tim lintas disiplin dari Ilmu Komunikasi dan Teknik Industri. Ketua tim pengusul, Yusuf Sapari, M.Si., dari FISIP UMC, memimpin langsung pelaksanaan kegiatan di desa yang dikenal sebagai sentra gerabah tertua di Pulau Jawa tersebut.

Sitiwinangun menyandang status sebagai desa wisata pertama di Kabupaten Cirebon. Selama ini, atraksi utamanya bertumpu pada kerajinan gerabah. Namun, fasilitas pendukung wisata, khususnya titik swafoto, masih sangat terbatas.

Baca Juga:XLSMART Catat Pertumbuhan Double Digit di Kuartal III 2025, Sinergi Pascamerger Berbuah ManisPNM, UMCirebon, dan UMKuningan Kolaborasi dalam Program PINTAR, Dorong Masyarakat Mandiri dan Inklusif

Melalui observasi lapangan, tim UMC menemukan banyak gerabah tak terpakai—mulai dari retak, gosong, pecah, hingga barang afkir—yang sesungguhnya memiliki nilai visual bila ditata dengan konsep artistik.

“Desa wisata Sitiwinangun memiliki karakter yang khas. Gerabah tua yang berlumut pun dapat menjadi daya tarik jika ditata ulang menjadi spot swafoto yang menarik,” kata Yusuf.

Selain digunakan sebagai elemen dekorasi, limbah gerabah juga dimanfaatkan sebagai pot tanaman. Tim menanam bunga krokot yang dikenal mudah dirawat dan tumbuh sepanjang tahun. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu PKK sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat lokal.

Tak hanya menata area wisata, tim UMC juga memberikan pelatihan fotografi menggunakan kamera ponsel kepada warga. Pelatihan ini diharapkan meningkatkan kemampuan warga dalam memproduksi konten visual untuk mendukung promosi digital Desa Sitiwinangun.

UMC berharap inovasi ini memperkuat identitas budaya desa sekaligus meningkatkan daya tarik wisata. “Kami ingin desa ini berkembang, tetap kuat secara budaya, dan tampil lebih menarik bagi wisatawan,” ujar Yusuf.

0 Komentar