Puluhan Tanggul Sungai di Kabupaten Indramayu dalam Kondisi Kritis

BPBD Kabupaten Indramayu
MINTA WASPADA: Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Indramayu Warhadi menjelaskan kondisi 23 tanggul kritis di Indramayu, kemarin. Foto: ANANG SYAHRONI / RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Tingginya curah hujan yang belakangan terjadi perlu menjadi perhatian serius bagi masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai.

Curah hujan tinggi di wilayah hulu menyebabkan debit air meningkat sehingga sungai berpotensi meluap dan memicu banjir.

Di Kabupaten Indramayu, hingga saat ini masih terdapat 23 titik tanggul yang berada dalam kondisi kritis, tersebar di tiga aliran sungai, yakni Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, dan Sungai Cibuaya.

Baca Juga:PAC GP Ansor Bangodua Jalin Silaturahmi dengan Camat untuk Perkuat Program PemudaBegini Suasana Kegiatan Belajar Mengajar di SRT 40 Indramayu

“Ada sekitar 23 titik tanggul kritis yang belum tertangani dari total 45 tanggul yang tersebar pada aliran Sungai Cimanuk, Cipanas, dan Cibuaya. Paling banyak terdapat di DAS Cimanuk,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Indramayu, Warhadi.

Warhadi menyampaikan bahwa sedimentasi dan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalami kerusakan menjadi salah satu penyebab banjir di Indramayu. Menurutnya, BPBD fokus pada penanganan kemanusiaan, sementara perbaikan teknis atau fisik tanggul menjadi kewenangan instansi terkait.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejak 2022 hingga 2025 telah dilakukan sejumlah penanganan tanggul oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk–Cisanggarung (BBWS Cimancis). Meski demikian, masih tersisa 23 titik tanggul yang kondisinya kritis atau rawan.

“Mudah-mudahan tidak bertambah lagi. Jika sewaktu-waktu tanggul longsor atau terkikis, BPBD akan segera bergerak. Kami terus melakukan monitoring melalui Tagana dan relawan di setiap desa,” jelasnya.

Adapun 23 titik tanggul kritis tersebut berada di Kecamatan Losarang: 2 titik (Sungai Pangkalan dan Sungai Cipanas, DAS Cibuaya). Di Kecamatan Terisi: 1 titik (Sungai Cipanas, DAS Kalicilet). Di Kecamatan Lohbener: 1 titik (Sungai Cimanuk). Di Kecamatan Sukagumiwang: 2 titik (Sungai Cimanuk). Di Kecamatan Jatibarang: 5 titik (Sungai Cimanuk).

Kemudian, di Kecamatan Tukdana: 7 titik (Sungai Cimanuk). Di Kecamatan Sindang: 1 titik (Sungai Cimanuk). Di Kecamatan Terisi: 1 titik (Sungai Cipanas). Di Kecamatan Lelea: 1 titik (Sungai Cibuaya). Serta di Kecamatan Cikedung: 2 titik (Sungai Cibuaya).

Warhadi juga mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir agar tetap waspada, terutama saat curah hujan tinggi dan debit sungai meningkat. Ia meminta masyarakat segera melaporkan kondisi darurat terkait DAS kepada BPBD, khususnya yang berada di sepanjang Sungai Cimanuk.

0 Komentar